Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Yahya dalam sambutannya pada istigasah dalam rangka Harlah ke-101 NU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta. (Foto: Jurnal9)
Gus Yahya dalam sambutannya pada istigasah dalam rangka Harlah ke-101 NU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta. (Foto: Jurnal9)

Gus Yahya: Keputusan NU Berlandaskan Syariat, Bukan Pilihan Pribadi



Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh organisasi NU didasarkan pada tuntunan agama dan syariat, bukan pada pilihan pribadi.

“Dari dulu hingga sekarang, tidak ada satu pun keputusan Nahdlatul Ulama kecuali didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan agama, pertimbangan-pertimbangan syariat, pertimbangan apa yang benar, apa yang salah, apa yang baik menurut syariat,” ujar Gus Yahya dalam sambutannya pada istigasah dalam rangka Harlah ke-101 NU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, Minggu (28/1/2024).

Menurut Gus Yahya, struktur kepengurusan NU yang disebut syuriyah, yang terdiri dari para kiai ahli syariah, memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan-keputusan berdasarkan syariat. Ia menekankan bahwa posisi Ketua Umum seperti dirinya hanya melaksanakan keputusan-keputusan syuriyah.

“Apabila sudah ada ketentuan keputusan dari organisasi, maka semua perbedaan harus ditundukkan kepada keputusan organisasi itu,” tambahnya.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta terus berlanjut. Istigasah ini menjadi penanda tonggak perjuangan NU yang dilaksanakan dalam rangka perayaan Hari Lahir NU ke-101.

“Kita jadikan ini sebagai penanda saja untuk hari lahir NU ke-101 ini. Sesudah ini kita akan terus beristigasah dengan cara apapun yang mungkin demi maslahat NU, demi maslahat Islam, demi maslahat negara bangsa Republik Indonesia, demi maslahat kemanusiaan seluruhnya,” katanya.