Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Baha
Ahmad Bahauddin Nursalim. (Foto: Istimewa)

Gus Baha Lepaskan Baju Putihnya untuk Lelang Amal Gerakan Pesantren Asuh



Berita Baru, Jakarta – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU gelar ‘Konser Santri Untuk Indonesia’,  sebagai rangkaian dari acara Gerakan Pesantren Asuh (GPA). Gerakan ini untuk mengajak semua pihak peduli dengan masa depan anak-anak yang menjadi korban COVID-19.

Ketua PIC Panitia/RMI PBNU, Mohammad Alfuniam Alwie mengatakan, ikhtiar pertama yang dilakukan dalam mewujudkan GPA adalah dengan menyelenggarakan Penggalangan Dana (Fundraising) publik dalam bentuk lelang barang-barang dari tokoh-tokoh NU.

“Salah satu barang dari tokoh NU yang akan dilelang pada acara Amal Gerakan Pesantren Asuh besok Minggu (31/10) malam Senin adalah baju putih milik Gus Baha,” kata Mohammad Alfuniam Alwie, kepada Beritabaru.co, Sabtu (30/10).

Pria yang akrab disapa Kang Niam itu menyampaikan, bagi para Muhibbin yang berminat ikut lelang baju Gus Baha dapat menghubungi kontak dirinya.

“Bagi muhibbin yang berminat ikut lelang baju Gus Baha, segera kontak saya, PIC acara Mohammad Alfuniam 081392707112,” tuturnya.

Acara Konser Santri Untuk Indonesia GPA akan diselenggarakan di Surabaya pada hari Minggu, tanggal 31 Oktober Oktober 2021 mulai 19.00 WIB.

Penyelenggara menghadirkan legenda Qasidah Indonesia ‘NASIDA RIA’, Gus Miftah,  Tulus, Tompi, Marjuki Kil The DJ, Feby Putri, Pamungkas dan sejumlah nama lain.

Konser Santri untuk Indonesia terselenggara atas kerjasama RMI PBNU, TV9 Nusantara dan Rajawali Communications. Disiarkan secara LIVE oleh TVNU, TV9, Beritabaruco dan sejumlah kanal YouTube milik artis pengisi acara.

Kang Niam menyebut, keputusan tersebut dibuat berangkat dari rekam jejak pesantren sebagai lembaga pendidikan yang bisa menaungi pembelajaran dan pembentukan karakter anak-anak dengan aman, terutama bagi santri atau calon santri yang memiliki nasib kurang beruntung.

“Dalam konteks Indonesia di masa pandemi seperti sekarang, pesantren menjadi tempat yang aman bagi anak-anak tanpa orang tua (Yatim, Piatu atau Keduanya) yang disebabkan Pandemi Covid 19,” jelas Kang Niam.