Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Guru Bukan Hanya Pengajar, Tetapi Juga Menjadi Cermin Subjek Didik Dapat Berkaca

Guru Bukan Hanya Pengajar, Tetapi Juga Menjadi Cermin Subjek Didik Dapat Berkaca



Berita Baru, Jakarta – Dalam proses pendidikan, perilaku guru memegang peranan yang sangat penting untuk perkembangan kepribadian siswa. Perilaku yang baik dari seorang guru bukan hanya cakap dan terampil dalam memberikan materi di depan kelas, namun harus lebih dari itu karena seorang guru merupakan teladan sekaligus mitra bagi muridnya. Guru harus berhati-hati menjaga sikap, perilaku, penampilan dan tutur kata dimanapun guru berada. Jika guru mengabaikan hal tersebut, maka akan berimplikasi negatif bagi perkembangan perilaku para muridnya.

Guru adalah sebagai panutan yang harus dapat digugu dan ditiru dan sebagai contoh pula bagi kehidupan dan pribadi peserta didiknya. Dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam system Amongnya yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani. Artinya bahwa guru harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong/memberi motivasi dari belakang. Dalam arti sebagai guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan peserta didik yang diasuhnya. Guru dituntut harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi, serta mampu mendorong peserta didiknya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggungjawab.

Pada dasarnya perilaku yang dapat ditunjukan oleh siswa dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Dengan kata lain, guru memiliki pengaruh terhadap perubahan siswa. Untuk itulah, guru harus dapat menjadi contoh dan menjadi teladan bagi siswa, karena guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan.

Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing, tetapi juga sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca, yang memungkinkan subjek didik dapat belajar menerapkan nilai-nilai yang menjadi contoh dan memberi contoh. Guru juga harus berwibawa sehingga peserta didik segan terhadapnya.

Para guru seyogyanya mengokohkan karakter dirinya dalam membangun karakter para siswanya. Ada beberapa hal sederhana dapat dilakukan para guru dalam membangun karakter siswa.

1. Menjadi contoh bagi siswa

Guru dipandang sebagai orang tua yang lebih dewasa oleh para siswanya. Hal itu artinya, siswa menilai guru sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini menuntut guru harus pandai dalam menjaga sikap dan perilaku guna memberikan contoh terbaik.

2. Menjadi apresiator

Sebagai guru hendaknya tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi usaha siswanya. Sebagai pengajar, menilai siswa dari segi akademis memang penting, namun juga perlu diingat bahwa menghargai kebaikan yang dilakukan siswa juga sangat perlu.

3. Mengajarkan nilai moral pada setiap pelajaran

Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu karena tertulis dalam buku pelajaran. Tetapi bagaimana dengan nilai moral? Untuk itu ada baiknya dalam setiap pelajaran, guru juga menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.

4. Bersikap jujur dan terbuka pada kesalahan

Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun itu. Sehingga hal itu akan teringat dalam diri siswa untuk bersikap yang sama ketika melakukan kesalahan meski tidak disengaja.

5. Mengajarkan sopan santun

Hal yang sering luput diajarkan di sekolah adalah bagaimana cara bersikap sopan santun. Mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting yang layak diajarkan kepada siswa untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan salah.

6. Memberi kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin

Saat ini, mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang krusial untuk dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka.

7. Berbagi pengalaman inspiratif

Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan pengalaman personal yang dimiliki guru untuk dibagikan kepada para siswa. Tidak harus cerita yang hebat untuk menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap bisa menjadi pembelajaran yang berguna untuk para siswa.