Guru Besar UINSA Sebut APBD Gresik Miliki Potensi Terapkan Pendidikan Berbasis Manut Kiai

Berita Baru, Gresik – Guru Besar Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA), Ahmad Muzakki menyampaikan bahwa Gresik merupakan kota waliyullah dengan santri sebagai modal sosial harus dipertahankan santri.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Webinar Gresik Baru dengan tema “Rekonstruksi Pengembangan Pendidikan Melalui APBD Berbasis Manut Kiai”, yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa (STAIDA) Gresik pada Selasa (09/02/2021).

“Gresik adalah daerah yang menjadi penyangga bagi kota besar di dekatnya,” ujarnya.

Perda Pesantren, kata Prof Mazakki, harus ada untuk menguatkan program nawakarsa Bupati Gresik agar politik penganggaran dana abadi untuk pesantren semakin kuat.

“Substansi apa yang ada di Perda Pesantren, harus mengajak para pimpinan dengan ulama agar segera mendapatkan payung hukum,” ucapnya.

Menurutnya, ABPD Manut Kiai harus mengutamakan memikirkan regulasi bersama karena tidak cukup hanya program Baca Tulis Alquran saja, namun juga keterlibatan antara pemerintah, industri dan masyarakat untuk berkolaborasi.

Sekadar diketahui, webinar tersebut dihadiri langsung oleh bupati Gresik Fandi Ahmad Yani dan Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa (STAIDA) Kabupaten Gresik.