Google Sebut Hacker Rusia Targetkan NATO dan Militer Eropa timur
Berita Baru, California – Grup Analisis Ancaman Google (TAG) mengatakan bahwa baru-baru ini hacker Rusia berusaha untuk menembus jaringan NATO dan militer beberapa negara Eropa timur.
Dalam publikasi di laman resminya, TAG menggambarkan upaya tersebut sebagai “kampanye phishing kredensial” yang diluncurkan oleh kelompok berbasis di Rusia bernama Coldriver, atau biasa dikenal Callisto.
“Coldriver, aktor ancaman yang berbasis di Rusia kadang-kadang disebut sebagai Calisto, telah meluncurkan kampanye phishing kredensial, menargetkan beberapa LSM dan think tank yang berbasis di AS, militer negara Balkan, dan kontraktor pertahanan yang berbasis di Ukraina,” kata laporan Google.
Namun, untuk pertama kalinya, TAG mengamati kampanye Callisto yang menargetkan militer beberapa negara Eropa Timur, serta Pusat Keunggulan NATO, imbuhnya.
Tidak jelas negara Eropa Timur mana saja yang menjadi target.
“Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun non-Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui. Kami belum menemukan akun Gmail yang berhasil disusupi selama kampanye ini,” imbuh laporan itu.
NATO tidak segera tersedia untuk mengomentari laporan tersebut.
Rusia berulang kali membantah tuduhan yang mengatakan pihaknya telah melakukan serangan dunia maya terhadap negara-negara Barat.
Rusia saat ini berada di bawah sanksi ekonomi Barat yang berat menyusul keputusannya untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari.
Pada tahun 2019, perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman yang tidak dikenal dan “tertarik pada pengumpulan intelijen terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan” di Eropa.
Kelompok itu juga menargetkan Pusat Keunggulan NATO, kata laporan Google hari Rabu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, pusat tersebut tidak secara langsung membahas laporan Google tetapi mengatakan: “Kami melihat aktivitas siber berbahaya setiap hari.”