Google Larang Iklan Konten Teori Konspirasi COVID-19
Berita Baru, Internasional – Pada hari Jumat (17/7), Google Alphabet Inc mengatakan akan melarang situs web dan aplikasi yang menggunakan teknologi iklannya dari menjalankan iklan pada ‘konten berbahaya’ yang bertentangan dengan konsensus ilmiah selama pandemi virus korona.
Sebagai mesin pencari terbesar di dunia, Google memperbarui beberapa peraturannya pada saat pandemi virus korona berkecamuk di seluruh dunia.
Hal itu dilakukan dalam usaha untuk menekan merebaknya informasi hoaks terkait COVID-19.
Salah satunya adalah tidak mengizinkan konten dari situs web atau aplikasi lainnya untuk mendapatkan uang dari iklan mereka, termasuk teori konspirasi virus korona.
Misalnya, konten-konten yang berisi mengenai virus korona adalah virus yang sengaja dibuat China di Laboratorium Wuhan sebagai senjata biologis; virus korona adalah virus ciptaan Bill Gates; atau COVID-19 hanya tipu daya elit global.
Mengutip Reuters, Google juga sudah melarang iklan dengan konten berbahaya seperti ‘penyembuhan ajaib’ kesehatan atau konten yang mempromosikan gerakan anti-vaksinasi. Konten seperti itu juga tidak diizinkan untuk menjalankan iklan Google.
Kebijakan baru Google juga akan melarang pengiklan membuat iklan mereka sendiri yang mempromosikan teori konspirasi virus korona.
Google hanya mengizinkan lembaga tertentu yang sah untuk menjalankan iklan tentang pandemi virus korona, misalnya dari organisasi pemerintah dan penyedia layanan kesehatan, untuk mencegah kegiatan seperti menaikkan harga alat-alat medis dan alat pelindung diri (APD).
Tidak hanya mesin pencari, media sosial seperti Facebook juga melakukan hal serupa, terutama terkait kebijakan mengenai konten yang diiklankan.