Gali Potensi Peningkatan PAD, Pemkab Gresik Didesak Hitung Ulang Aset Sektor Ekonomi dan Wisata
Berita Baru, Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik didesak untuk menggali dan menghitung ulang potensi daerah baik sektor ekonomi maupun wisata yang dimiliki selama ini. Sehingga kedepan seluruh aset yang ada mampu mendongkrak pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Gresik.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik, Syahrul Munir. Beberapa waktu yang lalu dalam kesempatan rapat Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Gresik, politisi muda asal PKB itu pun pernah memberikan dorongan serupa.
Ia menilai bahwa Kabupaten Gresik sebetulnya memiliki kekayaan potensi meningkatkan pendapatan daerah yang luar biasa dan sangat mungkin bisa dikelola oleh masyarakat, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan daerah.
“Saya sampaikan bahwa pemerintah perlu mendata dan menghitung ulang potensi usaha yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan bagi masyarakat, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan pemerintah daerah,” kata Syahrul.
Saat ini, kata dia, pemerintah dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah terlebih melalui sektor usaha dan pariwisata belum cukup maksimal, hal itu dibuktikan dengan belum terlihatnya aset daerah yang mampu mendongkrak pendapatan retribusi yang masuk ke PAD selama ini.
“Jujur Gresik ini kaya akan potensi, tapi pengelolaan kekayaan dan aset daerah belum pada titik puncaknya. Di Sidoarjo saja, pengelolaan pasar bisa mendatangkan retribusi hingga 19 Milyar. Pendapatan 1 sektor di Sidoarjo tersebut ternyata lebih besar dari pada sumbangan pendapatan gabungan dari BUMD (PDAM dan Bank Gresik) serta pelayanan Pasar di Gresik dengan total sekitar kurang lebih 17 Milyar,” terangnya.
Disektor wisata misalnya, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB itu mencontohkan, beberapa wilayah yang sangat berpotensi menjadi icon wisata yang bisa mendatangkan pendapatan bagi pemetintah sekaligus bermanfaat bagi petani maupun usaha lainnya.
“Contohnya seperti Taman Teknologi Pertanian jika dikelola sebagai agro wisata maka bisa mendatangkan pendapatan bagi pemerintah sekaligus bisa bermanfaat bagi kelompok petani sekitar, khususnya petani mangga dan peternak sapi,” ujarnya.
“Kita bandingkan lagi dengan daerah sekitar misal di Lamongan punya WBL sebagai wisata yang bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah yang luar biasa (Pada 2014 pernah mencapai hampir 100 Milyar), di Kota Batu punya Batu Night Spectacular, di Surabaya jangan ditanya lg (PAD nya 1 banding 8 dari Gresik),” imbuh dia menjelaskan.
Pihaknya juga menyayangkan kehadiran tiga menteri Kabinet Presiden RI hanya mengunjungi sektor pertanian saja. Padahal, Kabupaten Gresik memiliki potensi yang sangat kompleks. Selain pertanian, kabupaten Gresik juga memiliki potensi yang lain, seperti sekto Industri, Pertanian, Perikanan, dan UMKM
“Gresik ini Kota Industri, tapi Pak Menteri Pertanian, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, dan Bu Gubernur datang ke Gresik malah mengapresiasi Sektor Pertanian bukan perindustrian. Ini salah satu tanda bahwa Gresik punya potensi yang sangat kompleks. Industri, Pertanian, Perikanan, dan UMKM semuanya berpotensi. Tinggal kemauan untuk berinovasi,” pungkasnya.