Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Erick Thohir Resmikan Lokananta Usai Direvitalisasi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meresmikan Lokananta, di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/6). (Foto: Twitter @erickthohir)

Erick Thohir Resmikan Lokananta Usai Direvitalisasi



Berita Baru, Solo – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia yang berlokasi di Kota Solo, Jawa Tengah setelah rampung direvitalisasi sejak November 2022.

“Lokananta itu tempat berkarya berkolaborasi. Yang tentu kami BUMN, pemerintah kota, pemerintah pusat itu kami persembahkan untuk komunitas musik Indonesia dan tentu untuk generasi muda Solo dan Jawa Tengah,” kata Menteri Erick saat peresmian Lokananta di Kota Solo, Sabtu (3/6).

“Agar kita bisa terus berkarya memaksimalkan kebudayaan kita karena kami tidak mau sebagai negara maju tetapi negara yang tidak punya budaya ini bahaya jadi kita harus menjaga budaya kita,” sambungnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN melalui PT Danareksa (Persero)-PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan dukungan dari Pemerintah Kota Solo menghidupkan kembali aset milik Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) itu dengan merevitalisasi dan melakukan optimalisasi aset Lokananta.

“Ini menjadi sebuah momentum bagaimana musik Indonesia terus kita tingkatkan,” terang Menteri BUMN Erick Thohir.

Ia mengatakan revitalisasi terhadap Lokananta itu merupakan upaya Kementerian BUMN untuk memaksimalkan aset-aset yang ada. “BUMN terus memaksimalkan aset-aset yang kami miliki dan tentu dengan memaksimalkan aset ini juga penuh pertanggungjawaban,” katanya.

“Kami tidak hanya membangun tetapi memastikan ini berkelanjutan seperti yang sudah kamu lakukan di Sarinah, Jakarta yang sampai hari ini sangat sangat populer,” tambah Erick..

Ia menambahkan bahwa Lokananta merupakan aset BUMN yang mempunyai sejarah panjang, namun terbengkalai.

“Inilah cikal bakal musik Indonesia ketika presiden pertama kita waktu itu Pak Soekarno mendorong agar musik Indonesia naik dan mengurangi musik-musik Barat didengarkan,” terangnya.

Ia mengaku sempat mengunjungi Lokananta sekitar satu setengah tahun yang lalu dan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk rencana revitalisasi.

“Saya menengok kurang lebih setahun setengah yang lalu waktu itu mas wali kota mengajak saya ke sini, waktu itu Mas Gibran ada di sini lalu saya rasa ini sayang tetapi tentu saya tidak langsung melakukan (revitalisasi) tetapi kami melakukan studi dulu waktu itu supaya jangan sampai tadi ketika dibangun tidak maksimal,” cerita Erick.

Turut hadir dalam peresmian tersebut, yakni Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi serta beberapa penyanyi lintas generasi seperti Waldjinah, Titiek Puspa, Ahmad Albar, Ian Antono, Abdee Slank, David Bayu, dan Andien.

Lokananta yang baru memiliki visi untuk menjadi creative and commercial hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM lokal sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia.

Lokananta juga memiliki masa depan yang berkelanjutan dengan berfokus pada lima pilar bisnis, yaitu museum/galeri, studio rekaman, arena pertunjukan musik dan seni, area kuliner, dan galeri UMKM.

Untuk menjalankan lima pilar bisnis Lokananta, Danareksa-PPA juga berkolaborasi dengan M Bloc Group sebagai operator. Lokananta nantinya juga bakal menerapkan pola placemaking seperti di M Bloc Space, Jakarta Selatan.

Dalam satu tahun ke depan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program, di antaranya rekaman dan shooting video band legendaris Godbless, sejumlah pameran di Galeri Lokananta, kolaborasi bersama komunitas kreatif di Solo, dan berbagai showcase di Studio Lokananta.

Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama di Indonesia yang didirikan oleh Raden Maladi pada 1956. Sebagai studio rekaman pertama dan sampai saat ini masih menjadi yang terbesar di Indonesia, Lokananta telah mengorbitkan banyak legenda, diantaranya Gesang, Waldjinah, Buby Chen, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun hingga Ki Narto Sabdo.