Ekuador dan Peru Hitung Kerusakan Akibat Gempa yang Tewaskan Sedikitnya 15 Orang

Berita Baru, Internasional – Otoritas Ekuador dan Peru bekerja pada hari Minggu (19/3/23) menilai kerusakan yang disebabkan oleh gempa kuat hari sebelumnya yang mengguncang wilayah tersebut, menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter melanda provinsi pantai Guayas di Ekuador pada tengah hari pada hari Sabtu (18/3/23). Penduduk melaporkan getaran di sebagian besar negara serta di kota-kota perbatasan utara Peru.

Pada Sabtu tengah malam, pemerintah Ekuador melaporkan 12 korban jiwa di provinsi El Oro dan dua korban jiwa di provinsi Azuay, serta lebih dari 440 orang cedera.

“Kami akan terus bekerja sepanjang akhir pekan,” cuit Presiden Guillermo Lasso melalui sebuah video, sebagaimana dilansir dari Reuters.

“Semua kementerian aktif dan memiliki sumber daya keuangan untuk segera menangani keadaan darurat ini.”

Sekretariat Manajemen Risiko mengatakan telah mengirim tim ke Pulau Puna pada Minggu pagi, dekat pusat gempa, untuk menilai kebutuhan dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Selain itu, pemerintah melaporkan bahwa 84 rumah hancur dan 180 lainnya terkena dampak.

Puluhan puskesmas dan satuan pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.

Perusahaan minyak milik negara Petroecuador melaporkan bahwa anjungan lepas pantai di dekat pusat gempa mengalami kerusakan yang menyebabkan kerusakan mesin, sehingga mengurangi produksi untuk sementara.

Sementara itu, otoritas Peru melaporkan satu kematian, empat rumah roboh dan lima lainnya tidak dapat dihuni, sementara layanan penting dan infrastruktur transportasi tidak rusak.

Paus Fransiskus pada hari Minggu telah mengirimkan belasungkawa atas kerugian dan “semua orang yang menderita” akibat gempa tersebut.

Pemerintah lain termasuk Chili dan Kuba juga mengirimkan pesan solidaritas.

Ekuador dan Peru adalah bagian dari Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah luas yang mengelilingi Samudra Pasifik di mana sering terjadi benturan antar lempeng benua.