Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Front Aliansi Melawan China
Richard Grenell, Duta Besar AS untuk Jerman.

Duta Besar AS untuk Jerman Serukan ‘Front Persatuan’ Melawan China



Berita Baru, Internasional – Perang perdagangan antara AS dengan China kian meningkat. Setalah pada hari Jumat, kedua negara memutuskan untuk memberlakukan tarif baru yang menyebabkan saham perusahaan-perusahaan besar AS jatuh.

Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, memuji langkah ekonomi Amerika. Hal itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Sabtu (24/8) yang menyuarakan pentingnya ‘front persatuan’ untuk (melawan) China.

Grenell mengklaim selama ini China tidak bermain sesuai aturan. Dia menambahkan dia percaya karena tindakan paliatif lebih banyak tidak berhasil, tarif dan tweet garis keras Presiden Trump adalah respons yang tepat untuk tindakan Beijing.

“Lihat, ekonomi Jerman sedang berjuang. Orang-orang melihat ekonomi terbesar di Eropa dan mereka berusaha mencari tahu apa yang harus dilakukan. Dan apa yang kami katakan adalah, ketika kami pergi ke G7 dan kami mencoba untuk berbicara tentang pertumbuhan, ikuti kami. Lakukan apa yang kami lakukan,” ungkap Grenell.

Grenell juga mengatakan kepada program berita akhir pekan bahwa jika ekonomi Eropa ingin tumbuh, perlu ada rencana dengan aspek deregulasi. Ia juga menyerukan Eropa untuk mengikuti contoh ekonomi AS. Grenell menambahkan Eropa membutuhkan ekspansi fiskal dan pemotongan pajak.

Richard Grenell, yang dinominasikan oleh Donald Trump pada bulan September 2017 sebagai duta besar AS untuk Jerman, dipandang sebagai tokoh yang memecah belah. Pada bulan Maret 2019 beberapa politisi Jerman mengintensifkan kritik publik mereka terhadap Grenell, dengan satu potisi menyerukan pengusiran kepadanya.

Pada bulan Maret, Grenell secara terbuka mengkritik pemerintah Jerman setelah melaporkan bahwa rencana anggaran Menteri Keuangan Olaf Scholz Jerman meleset dari target, sehingga mengalami peningkatan pengeluaran menjadi 1,5 persen dari pendapatan nasional, pada tahun 2024. Merupakan  angka yang sudah jauh dari tanda 2 persen yang disepakati oleh anggota NATO.

Di tengah perbedaan yang berkelanjutan antara Berlin dan Washington mengenai kontribusi Jerman terhadap NATO, Grenell juga menyuarakan ancaman AS untuk mempertimbangkan penarikan beberapa tentaranya yang ditempatkan di negara itu.

“Ini benar-benar ofensif untuk mengasumsikan bahwa wajib pajak AS harus terus membayar untuk  50.000 lebih orang Amerika di Jerman, tetapi Jerman bisa menghabiskan surplus mereka untuk program-program domestik,” Grenell mengatakan kepada DPA dalam komentar yang dilakukan oleh media Jerman pada awal Agustus .

Tidak hanya itu, Grenell juga mengirim surat ancaman kepada perusahaan-perusahaan Jerman yang membangun pipa Nord Stream 2 antara Jerman dan Rusia.  Pernyataan itu memicu reaksi keras dari politisi Jerman terkemuka seperti Carsten Schneider, seorang anggota tingkat tinggi dari Demokrat Sosial mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa “Tuan Grenell adalah kegagalan diplomatik total”.

Sumber: Sputnik