Dorong Desa Inklusif, Lakpesdam PBNU Gelar FGD di Sukoharjo, Jawa Tengah
Berita Baru, Jakarta – Lakpesdam PBNU bersama PC Lakpesdam NU Sukoharjo berhasil menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Perumusan Tematik Desa Inklusi Kabupaten Sukoharjo” selama dua hari, yaitu Senin dan Selasa, 12-13 Agustus 2024, di Hotel Tosan Solo Baru Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat kapasitas dalam membangun desa inklusif di Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan ini melibatkan 26 peserta dari berbagai instansi dan perwakilan desa, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sukoharjo, Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapperida) Sukoharjo, Tim Hukum Pemerintah Daerah Sukoharjo, serta perwakilan dari PCNU Sukoharjo dan Lakpesdam NU Sukoharjo. Selain itu, hadir pula Koordinator Lokal P3PD Kabupaten Sukoharjo, Tim Teknis P3PD, serta Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari beberapa desa, seperti Jatisobo, Kenokorejo, Mertan, dan desa lainnya.
Acara ini difasilitasi oleh tim Lakpesdam PBNU, yaitu Muawanah, Septiana Ulandari, dan Azizah Zubaer, serta tim dari PC Lakpesdam NU Sukoharjo yang terdiri dari Raha Bistara, Muhammad Zainuddin, dan Fadhel Moubharok.
Pada hari pertama, kegiatan dibuka dengan sambutan dari perwakilan PC Lakpesdam NU Sukoharjo dan Lakpesdam PBNU, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Teguh Purnomo, SH, MH, Kepala Bagian Hukum Setda Sukoharjo, yang membahas tentang regulasi dan hukum terkait desa inklusif. Rahadi, Direktur LPTP Surakarta, juga memberikan materi mengenai strategi dan langkah konkret untuk mewujudkan desa inklusif.
Hari kedua FGD diisi dengan diskusi mengenai isu-isu dan gagasan regulasi desa, yang kemudian diikuti dengan penandatanganan komitmen bersama antara perwakilan desa dan instansi terkait. Penandatanganan ini menandakan kesepakatan dan dukungan untuk mengimplementasikan tematik desa inklusif di wilayah masing-masing.
Azizah Zubaer, anggota tim Lakpesdam PBNU, menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan langkah awal penting dalam memperkuat sinergi berbagai pihak untuk mewujudkan desa inklusif. Kami berharap komitmen yang telah ditandatangani dapat menjadi pijakan bagi tindakan nyata ke depan.”
Raha Bistara dari PC Lakpesdam NU Sukoharjo menambahkan, “Kerjasama antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat desa sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkeadilan. Melalui FGD ini, kami berupaya merumuskan strategi yang tepat sasaran dan membawa dampak positif bagi seluruh elemen masyarakat desa.”
Diharapkan, hasil FGD ini dapat menjadi titik awal untuk menciptakan kolaborasi lebih erat antara berbagai pihak, sehingga desa-desa di Kabupaten Sukoharjo bisa berkembang menjadi desa yang inklusif dan berdaya saing.