Doktor Mengabdi UB Bersama Lakpesdam NU Kota Malang Kembangkan Komik Fikih Kebangsaan
Berita Baru, Malang – Menanggapi meningkatnya gejala intoleransi agama di kalangan anak muda Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (UB) bersama Lakspesdam NU menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Workshop Content Creator Fikih Kebangsaan untuk Penguatan Moderasi Beragama” yang diselenggarakan di Lantai 2 Gedung PCNU Kota Malang, Jumat 26 Juli 2024.
Ketua Doktor Mengabdi UB, Mohamad Anas mengatakan bahwa pengembangan Komik Fikih Kebangsaan ini terutama dalam rangka menyediakan media pembelajaran alternatif di luar buku teks. Mengingat kalangan remaja lebih suka mencari pengetahuan dengan cara mengakses media informasi dalam bentuk gambar visual. Di samping juga untuk turut mengenalkan nilai-nilai luhur bagaimana perilaku dan praktik kehidupan keagamaan yang moderat, utamanya menyangkut fikih.
“Komik saya rasa akan lebih efektif untuk mengenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada remaja, karena unsur visualnya pasti cukup disukai mereka”, Ujar Mohamad Anas.
Acara ini dijadikan ruang untuk menerima masukan-masukan terkait konten-konten yang relevan untuk dimasukan ke dalam komik fikih kebangsaan. “Sejalan dengan program kerja di Lakpesdam tentang kerukunan umat beragama, pembuatan komik fikih kebangsaan ini juga dapat secara langsung dapat dimanfaatkan untuk mendorong moderasi beragama di Kota Malang”, ujar Abdur Rohim selaku sekretaris Lakpesdam.
Guna mensukseskan kegiatan ini, Tim Doktor Mengabdi menggandeng Kurniawan, yakni content creator sekaligus pegiat Center for Character and Diversity Studies (CCDS) UB, sebagai pemateri. Kurniawan menjabarkan beberapa langkah dalam perancangan komik pendidikan, yakni tahap pemilihan topik/tema yang berangkat dari permasalahan-permasalahan berkaitan dengan Fikih Kebangsaan, kemudian tahap pengembangan ide cerita, dan tahapan terakhir adalah pembuatan skenario. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi antara pemateri dan peserta untuk bersama-sama menggodok konsep Komik Fikih Keagamaan yang akan dikembangkan.
FGD ini menghadirkan sekitar 50 orang peserta untuk turut memberikan ide dan usul berkaitan dengan tema/topik apa saja yang penting dan relevan untuk dibahas dalam komik tersebut. Peserta yang merupakan para kader muda NU dan pengurus MWCNU se-Kota Malang ini menyambut baik pembuatan komik pendidikan untuk lebih memasyarakatkan nilai-nilai Fikih Kebangsaan di kalangan anak muda, khususnya siswa sekolah umum Tak hanya itu, peserta bahkan memunculkan ide untuk mengembangkan komik terkait tokoh-tokoh agar anak muda lebih familiar dengan para tokoh agama dan nasional serta pemikiran-pemikirannya.
Komik Fikih Kebangsaan yang nantinya akan berbentuk buku saku maupun buku digital ini diharapkan mampu mendekatkan nilai-nilai fikih serta mendorong moderasi beragama di kalangan remaja, terutama pemahaman dan sikap yang menghormati perbedaan.