Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

DLH DKI Jakarta Ungkap Kasus Kematian Ribuan Ikan di Kali Baru Jaktim Akibat Limbah
Kematian ribuan ikan di Kali Baru (Foto: Antara)

DLH DKI Jakarta Ungkap Kasus Kematian Ribuan Ikan di Kali Baru Jaktim Akibat Limbah



Berita Baru, Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah menyelesaikan penyelidikan kasus kematian ribuan ikan jenis sapu-sapu di Sungai Kali Baru, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa penyebab kematian massal ikan sapu-sapu itu diduga kuat berasal dari aktivitas domestik yang tidak biasa.

“Seperti pembuangan limbah dengan debit yang sangat besar atau kejadian khusus lainnya,” ujar Asep dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/7/2022).

Asep menjelaskan dari hasil analisis memang terjadi peningkatan nilai cukup tajam pada hari kejadian untuk beberapa parameter kualitas air jika dibandingkan dengan data kisaran hasil pemantauan rutin serta baku mutu.

Beberapa parameter kualitas air yang ditemukan peningkatan cukup tajam di antaranya; BOD yang pada saat kejadian bernilai 68 mg/L (baku mutu 3 mg/L), COD 309 mg/L (baku mutu 25 mg/L), dan Fecal Coliform 1.400.000 MPN/100ml (baku mutu 1.000 MPN/100ml).

Asep pun membantah jika kematian massal ikan-ikan tersebut disebabkan langsung dari pembuangan limbah hewan kurban.

“Apabila penyebab kematian diduga akibat pembuangan limbah kurban, maka hal ini dapat saja terjadi pada banyak ruas sungai yang ada di DKI Jakarta,” kata Asep.

Namun, karena kejadian kematian massal ikan hanya terjadi hanya pada skala lokal di salah satu ruas Sungai Kalibaru Timur, terdapat kemungkinan kejadian tidak biasa berupa pembuangan limbah dengan debit sangat besar atau konsentrasi limbah sangat tinggi.

“Kemudian tersebar langsung ke dalam ruas sungai tersebut yang dapat menyebabkan adanya perubahan drastis kualitas air,” papar Asep.

“Sehingga menjadi penyebab kematian massal ikan sapu sapu yang hidup di area tersebut,” kata dia menambahkan.

Ia mengatakan pihaknya akan mengambil langkah lebih lanjut yang dengan inventarisasi sumber pencemaran domestik, baik yang berasal dari permukiman, perkantoran, industri skala kecil-menengah, industri skala besar dan aktivitas lainnya di ruas sungai tersebut.

“Apabila teridentifikasi penyebab lebih dominan dari aktivitas rumah tangga, maka lokasi tersebut dapat menjadi prioritas pembuatan IPAL Komunal atau ekoriparian berkolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (DPHK),” katanya.

Sebelumnya, ribuan ikan jenis sapu-sapu terlihat mati dan mengapung di Sungai Kali Baru, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Dugaan sementara, ikan-ikan itu mati karena pencemaran limbah di sekitar sungai.