Dipimpin Indonesia, ASEAN Sepakati 3 PED Hadapi Badai Besar Resesi 

Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama otoritas ASEAN menyepakati adanya Priority Economic Deliverables (PED) atau Hasil Ekonomi Prioritas untuk mengantisipasi resesi global.

“Pertemuan ini membahas usulan Priority Economic Deliverables (PED) saat Keketuaan Indonesia di tahun 2023 di sektor keuangan dan usulan output yang akan dicapai,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagramnya, Kamis (13/10).

Menkeu Sri Mulyani menyebut pertemuan informal Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) tersebut dilakukan di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF/World Bank, di Washington DC, Amerika Serikat.

“Indonesia memanfaat waktu menyelenggarakan Informal AFMGM sebagai persiapan Indonesia yang akan memimpin AFMGM di 2023,” sambungnya.

Menurut Menkeu, terdapat 3 usulan PED yang disepakati, pertama mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN.

Kedua, memajukan konektivitas pembayaran dan mempromosikan literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Ketiga, mempromosikan keuangan transisi untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau.

“Usulan PED meliputi (i) fostering recovery and ensuring economic and financial stability and resilience in the ASEAN region, (ii) advancing payment connectivity and promoting digital financial literacy and inclusion to support inclusive economic growth, dan (iii) promoting transition finance to support sustainable finance and a green economy,” Sri Mulyani merinci.

Menkeu Sri Mulyani senang para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota ASEAN memberikan dukungan penuh atas usulan agenda prioritas Keketuaan Indonesia yang diusulkan 

“Serta berkomitmen bersama untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keuangan di kawasan ke depan,” pungkasnya.

ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting atau yang lebih dikenal AFMGM merupakan forum bertemunya para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota ASEAN.