Di Tengah Diskusi dengan AS, Iran Luncurkan Roket Berisi Muatan Misterius ke Angkasa
Berita Baru, Teheran – Iran luncurkan roket berisi muatan misterius ke angkasa meskipun tengah mengadakan pembicaraan daring dengan AS dan kekuatan terkait kesepakatan nuklir Iran (JCPOA).
Pengumuman peluncuran itu dilakukan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Ahmad Hosseini pada Kamis (30/12), namun tidak menyebutkan apakah roket tersebut sudah mencapai.
Meskipun beberapa kali pengiriman roketnya gagal, Iran merupakan salah satu negara yang mempunyai program rudal terbesar di Timur Tengah, selain program nuklirnya yang juga di papan atas dunia.
Ahmad Hosseini mengatakan ‘tiga muatan’ itu dibawa ke satelit di ketinggian 470 kilometer (290 mil) oleh Roket Simorgh, atau kalau diterjemahkan berarti “Phoenix”. Ahmad Hosseini tidak menjelaskan apa saja tiga muatan itu.
“Tujuan penelitian yang dimaksudkan dari peluncuran ini tercapai,” kata Hosseini, dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah dilansir Reuters.
Televisi pemerintah Iran menunjukkan rekaman dari apa yang dikatakan sebagai penembakan kendaraan peluncuran.
“Ini dilakukan sebagai peluncuran awal … Insya Allah, kami akan segera meluncurkan operasional,” imbuhnya.
Di samping itu semua, peluncuran luar angkasa Iran kali ini muncul saat Iran dan AS mengadakan pembicaraan tidak langsung di Wina dalam upaya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir yang babak belur sejak AS meninggalkan perjanjian secara sepihak pada 2018.
Setelah keluar dari perjanjian, AS langsung memberlakukan ‘sanksi keras’ terhadap badan antariksa sipil Iran dan dua organisasi penelitian pada 2019, mengklaim mereka digunakan untuk memajukan program rudal balistik Iran.
Namun Iran dengan tegas membantah kegiatan tersebut adalah untuk pengembangan rudal balistik dan bersikukuh tujuannya adalah ‘damai’.
Iran meluncurkan satelit pertamanya Omid (Harapan) pada tahun 2009 dan satelit Rasad (Pengamatan) juga dikirim ke orbit pada Juni 2011.
Pemerintah Iran mengatakan pada 2012 bahwa mereka telah berhasil menempatkan satelit ketiga buatan dalam negerinya ke orbit, yaitu Navid atau yang jika diterjemahkan berarti Janji.
Pada April 2020, Iran mengatakan berhasil meluncurkan satelit militer pertama negara itu ke orbit, menyusul upaya peluncuran yang gagal berulang kali pada bulan-bulan sebelumnya.