China Siap Membalas Langkah AS Blokir Pasokan Chip ke Huawei
Berita Baru, Internasional – Mengutip Sputnik, pada hari Jumat (15/5) pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bahwa AS akan memblokir pasokan chip ke raksasa teknologi Huawei Technologies.
Langkah itu meningkatkan kekhawatiran bahwa China akan membalas tindakan tersebut dengan melakukan hal yang sama, yakni memblokir pasokan chip ke AS dan memotong saham pembuat chip AS yang selama ini sangat bergantung pada kesepakatan dengan Huawei .
Tidak hanya itu, Beijing juga mengecam keputusan pemerintas AS tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa langkah itu merupakan penindasan yang tidak masuk akan terhadap Huawei dan perusahaan-perusaan dari China.
Selain Huawei, China Telecom, selaku perusahaan teknologi di bawah kendali pemerintah China, juga mendapat perlakuan serupa dari AS. Dan ini memungkinkan Perang Dagang AS dan China akan berlanjut.
Pada hari Sabtu (16/5), Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mengutuk pengumuman Washington terkait kontrol ekspor baru untuk memabatasi akses Huawei ke teknologi semikonduktor dari Amerika.
“Pemerintah China akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan perusahaan yang sah dan patut diperhatikan,” ujar Kementerian Luar Negeri dengan marah.
Ia juga menyebut bahwa tindakan dari Washington dan Presiden Trump itu menghacurkan manufaktur, pasokan dan rantai nilai global.
Pengumuman aturan ekspor baru itu diluncurkan oleh Departemen Perdagangan AS. Menurut Reuters pada Jumat (15/5), keputusan ini semakin memperluas otoritas AS untuk meminta lisensi penjualan kepada Huawei dari semikonduktor yang dibuat di luar negeri dengan teknologi dari AS. Dan ini akan membahayakan ekspor ke Huawei sebagai produsen ponsel pintar tertinggi kedua di dunia.
Seorang pejabat senior dari Departemen Perdagangan AS mengatakan kepada wartawan via daring mengatakan kepada Reuters bahwa “Tindakan ini menempatkan pengutamaan Amerika, perusahaan Amerika diutamakan, dan keamanan nasional Amerika diutamakan.”
Dengan cepat, Beijing menanggapi berita dari Reuters itu dengan berita dari Global Times China. Dalam berita di Global Times China itu menunjukkan bahwa China siap menempatkan perusahaan-perusahaan AS pada ‘daftar entitas yang tidak dapat dipercaya’ sebagai tindakan balasan dan tanggapan terhadap kendala baru yang diberikan oleh Wahington kepada Huawei dan bisnisnya.
Mengutip Sputnik, Perseteruan antara Huawei dan pemerintah AS sudah dimulai sejak tahun 2019 ketika Huawei masuk daftar hitam Departemen Perdagangan AS dengan alasan keamanan nasional.
Washington menuduh Huawei melanggar sanksi AS terhadap iran dan teknologinya dianggap bisa memata-matai warga AS demi kepentingan Beijing. Huawei dan Beijing menolak tuduhan itu berkali-kali, bahkan mereka mau membuktikannya dengan mendatangkan ahli teknologi dari luar tentang bagaimana teknologinya bekerja dan produksi teknologi mereka