Bupati Gunungkidul Imbau Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Berita Baru, Yogyakarta – Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih akan terjadi di wilayah Gunung Kidul, DIY Yogyakarta. Oleh sebab itu Bupati Sunaryanta menghimbau masyarakatnya mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi mulai dari tanah longsor hingga banjir.
“Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk tetap hati-hati dan waspada, banjir seperti ini bisa kapan saja datang ketika hujan dengan intensitas tinggi datang,” kata Sunaryanta, meninjau bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa kapanewon/kecamatan di Gunungkidul.
Dalam kunjungannya, Bersama kepala OPD terkait, bupati dan rombongan pertama kali tiba di Balai Kalurahan/Desa Candirejo, untuk memastikan korban terdampak tanah longsor mendapatkan tempat mengungsi dan tercukupinya logistik makanan.
“Untuk sementara masyarakat yang berada di kawasan longsor kita evakuasi ke tempat yang paling aman. Di kawasan balai kelurahan ini,” tuturnya.
Selanjutnya, Bupati meninjau ke lokasi longsor, tepatnya di Padukuhan Blembem, Kelurahan Candirejo. Bupati melihat dari dekat rumah yang longsor tertimbun tanah.
“Informasi dari petugas ada dua anggota keluarga yang merupakan anak dan ibu tertimbun material longsor,” sambung Bupati.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, dirinya sudah berkoordinasi dengan BPBD dan relawan lainnya dalam upaya proses evakuasi. Melihat sulitnya medan, evakuasi harus menggunakan ekskavator.
“Untuk alat berat kita sudah koordinasikan dengan tim relawan. Dan hari ini upaya evakuasi saya harapkan bisa segera dilaksanakan,” terang Sunaryanta.
Sunaryanta juga meninjau putusnya jembatan di Padukuhan Pucung, Candirejo. Bupati juga didampingi OPD terkait dan berkoordinasi agar jembatan segera bisa diperbaiki.
“Jembatan ini salah satu akses warga yang vital. Jika ini rusak mereka harus memutar lebih jauh,” lanjutnya.
Bersama BPBD, Bupati juga memberikan bantuan makanan kepada warga terdampak bencana hidrometeorologi yang berada di Kapanewon Semin, Ngawen, dan Nglipar.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan bencana hidrometeorologi berdampak di lima kapanewon/kecamatan yang menerjang menerjang sembilan kelurahan/desa atau 57 padukuhan.
“Total ada 1.746 warga terdampak atau 400 kepala keluarga,” paparnya.
Pihaknya merinci, akibat kejadian tersebut terdapat kerusakan jembatan dua titik dengan kerusakan ringan, akses jalan dua titik dan fasilitas pendidikan dua titik.
“Bencana yang terjadi di antaranya banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Setidaknya ada jembatan, akses jalan, pasar, dan jaringan air masing-masing satu titik mengalami kerusakan berat,” terang Purwono.