Bulan Pride Month, Yuk Tonton Lagi 5 Film LGBT Indonesia
Berita Baru, Film – Bulan Juni disebut sebagai bulan Pride Month yang diperingati oleh komunitas LGBT di seluruh dunia untuk merayakan kebebasan identitas mereka. Lahirnya bulan ini berasal dari sejarah pemberontakan Stonewall yang terjadi pada bulan Juni tahun 1969 di New York City, Amerika Serikat. Aksi tersebut melahirkan gerakan-gerakan pro-LGBT di berbagai belahan dunia lain.
Meski isunya sensitif, nyatanya nggak sedikit film Indonesia bertema LGBT yang dikemas menjadi cerita penuh makna. Melalui film-film ini, diskusi LGBT menjadi lebih luas, progresif, dan reflektif. Yuk, simak 6 film LGBT Indonesia yang kudu kamu tonton.
Arisan! (2003)
Film pertama Arisan! (2003) maupun film keduanya, Arisan! 2 (2011), sama-sama mengangkat fenomena sosialita di masyarakat Indonesia. Dengan komedi satirnya, film arahan Nia Dinata ini menceritakan kehidupan para tokoh utama atas dengan segala problem hidupnya yang kompleks.
Salah satu cerita yang dipotret adalah romansa antara Sakti (Tora Sudiro) dan Nino (Surya Saputra). Di film pertama, Sakti bertemu dengan Nino ketika ia masih mencari identitas jati dirinya. Pada film kedua, kisah cinta keduanya kian ramai dengan kehadiran Octa (Rio Dewanto) yang menjadi pacar baru Nino.
Berbagi Suami (2005)
Pada dasarnya, film yang berjaya di ajang penghargaan internasional menceritakan tentang pernikahan poligami yang menyeret 3 perempuan, Salma (Jajang C. Noer), Siti (Shanty), dan Ming (Dominique Agisca Diyose).
Dari sutradara yang sama dengan Arisan!, di film ini Nia Dinata juga menampilkan kisah cinta lesbian antara Siti dan Dwi (Rieke Diah Pitaloka), yang di satu sisi berbagi suami yang sama, namun juga ingin memulai hidup baru.
Lovely Man (2011)
Cerita Lovely Man barangkali lebih kompleks, sekaligus menjadikan film ini menantang buat ditonton. Ceritanya, seorang perempuan muda yang relijius sedang dalam perjalanan mencari ayahnya. Ternyata, sang ayah kini bekerja sebagai pekerja seks transgender.
Ketika rilis, film ini mendapat kritik dan jadi kontroversi. Walau begitu, Lovely Man mendapat penghargaan di ajang festival film luar negeri, lho.
Pria (2017)
Seorang remaja Muslim bernama Aris (Chiccho Kurniawan) terjebak antara tradisi daerahnya di Indonesia dan ideologi Barat dengan semangat kebebasan yang ia percayai. Berada ditengah kondisi itu membuat Aris berjuang menghadapi masa dewasanya. Film berdurasi 22 menit ini dengan mudah bisa kamu temukan di Youtube. Psst, filmnya sudah menang di Hawaii International Film Festival, lho.
Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Berangkat dari kisah seorang penari lengger, sebuah tarian tradisional dilakukan secara lintas-gender. Suatu ketika, penari itu mulai merefleksikan seksualitasnya. Kucumbu Tubuh Indahku juga menyoal kekerasan, selain tema utamanya yakni mengenai makna menjadi gay dalam situasi di Indonesia, dimana gay merupakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan.