BRIN Akan Gelar Sidang Etik Peneliti ‘Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah’
Berita Baru, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menggelar sidang etik terhadap peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanudin buntut komentar ancaman ‘halalkan darah semua Muhammadiyah’. Sidang etik digelar pada Rabu (26/4) besok.
“Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN,” kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam keterangan persnya, Selasa (25/4).
“Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” sambung Tri Handoko.
Disebutkan Kepala BRIN, .eski sivitas tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan dengan menggelar sidang Majelis Etik ASN.
“Diagendakan Rabu (26/4) mendatang. Setelahnya sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final,” ujarnya.
“BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan,” pungkas Handoko.
Untuk selanjutnya Kepala BRIN menghimbau para periset BRIN untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial.
“Dan mengedepankan nilai BerAkhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif),” pungkas Handoko.
Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah
Ancaman Andi Pangerang Hasanudin bermula dari status Facebook yang ditulis oleh Peneliti BRIN sekaligus eks Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc.
Mulanya Thomas memberikan komentar kepada Muhammadiyah yang tidak taat dengan keputusan Idul Fitri yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama RI.
“Sudah tidak taat keputusan pemerintah. Eh, masih minta difasilitasi tempat salat ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas,” tulis Thomas dalam akun Facebooknya yang viral dikutip Senin (24/4).
Kemudian api permasalahan itu meluas. Komentar dari Thomas tersebut ditanggapi anak buahnya yakni Andi Pangerang Hasanuddin (APH) yang merupakan salah satu pakar astronomi di BRIN.
Melalui akun AP Hasanuddin, dirinya menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.
“Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?” tulis Hasanuddin.
Kemudian Hasanuddin melanjutkan komentarnya itu dengan nada ancaman kepada warga Muhammadiyah.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis Hasanuddin di Facebook.