Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Biden
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjalan menuju South Lawn untuk menaiki Marine One di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 29 Juli 2024. (Xinhua/Hu Yousong)

Biden Serukan Tindakan Hentikan Kekerasan Senjata Api Usai Penembakan di Sekolah Georgia



Berita Baru, Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (4/9/2024) menyampaikan belasungkawa atas kematian para korban yang hidupnya berakhir akibat “kekerasan senjata api yang tidak masuk akal,” menyusul insiden penembakan di sebuah sekolah menengah atas di Georgia yang menewaskan empat orang. Dalam pernyataannya, Biden juga menyerukan tindakan untuk mengatasi kekerasan senjata api.

“Jill dan saya turut berduka atas kematian mereka yang hidupnya berakhir akibat kekerasan senjata api yang makin tidak masuk akal dan kami memikirkan para penyintas yang hidupnya berubah selamanya,” kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman Xinhua News pada Rabu (6/9/2024).

“Apa yang seharusnya menjadi momen kembali ke sekolah yang menyenangkan di Winder, Georgia, kini berubah menjadi pengingat yang mengerikan tentang bagaimana kekerasan senjata api terus mengoyak masyarakat kita,” ujarnya.

Sedikitnya empat orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam insiden penembakan di lingkungan sekolah di Apalachee High School di Winder, Georgia, kata pihak berwenang setempat pada Rabu. Seorang tersangka ditahan usai penembakan tersebut.

Seraya menuturkan bahwa “mengakhiri epidemi kekerasan senjata api telah menjadi hal yang personal” baginya, Biden mengatakan dalam pernyataannya bahwa setelah beberapa dekade “tidak bertindak,” Partai Republik di Kongres akhirnya harus mengatakan “sudah cukup” dan bekerja sama dengan Partai Demokrat untuk mengesahkan undang-undang keamanan senjata api yang masuk akal.

Presiden AS itu menyerukan anggota parlemen untuk melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi, mewajibkan penyimpanan senjata api yang aman, memberlakukan pemeriksaan latar belakang universal bagi calon pembeli senjata api, dan mencabut imunitas para produsen senjata api.

Lebih dari 380 insiden penembakan massal terjadi di AS sejak Januari 2024, menurut Gun Violence Archive, yang mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden dengan empat atau lebih korban terkena tembakan atau terbunuh.