Beritabaru Publishing Launching Buku “Sosialisme dari Utopia ke Indonesia” Karya Dawam Raharjo
Berita Baru, Jakarta – Beritabaru Publishing menggelar launching buku berjudul “Sosialisme dari Utopia ke Indonesia” karya M Dawam Raharjo pada Selasa (20/04/21). Acara yang diikuti oleh sekitar 200 peserta tersebut berlangsung secara virtual melalui saluran Zoom, Live Facebook, dan Live Yutube mulai pukul 13.00-15.00 WIB.
Kegiatan launching buku ini menghadirkan beberapa pembicara, yakni Fachry Ali (Peneliti senior di LP3ES dan pengamat politik), Zumrotin K. Susilo (Tokoh perempuan dan sahabat M. Dawam Raharjo), serta Fadli Zon (BKSAP DPR RI) yang bertindak sebagai Keynote Speaker.
Acara sendiri terasa sangat spesial karena tanggal 20 April merupakan hari ulang tahun sang penulis buku, Dawam Raharjo.
Buku Sosialisme dari Utopia ke Indonesia tersebut merupakan penjelasan tentang dinamika sosialisme dari berbagai sudut pandang, mulai peninjauan akar sejarahnya dari abad pencerahan sampai menelisik ke yang paling mutakhir hari ini. Buku ini juga mengurai keberlangsungan sosialisme di Indonesia ketika bersinggungan langsung dengan masyarakat, mulai dari tempat kemunculannya hingga ke ranah terjauh dari luar tempat kelahirannya.
Mengawali pemaparan materi diskusi, Fadli Zon menuturkan Dawam merupakan tokoh pemikir besar. Menurutnya Dawam Rahardjo paling tidak dikenal dalam tiga disiplin pengetahuan, yakni di lingkungan ekonomi yang merupakan latar belakang akademiknya, lingkungan sosial karena dinamika pemikirannya, serta sektor keagamaan karena matan Direktur LP3ES itu adalah seorang santri.
“Posisi Mas Dawam ini demikian unik. Karena di lain sisi beliau adalah seorang santri tapi pernah mengikuti AFS ke Amerika dan kemudian banyak mengikuti pemikiran-pemikiran kiri sosialisme. Beliau selaku ekonom yang juga pemikir sosial, jadi akan sangat menarik membaca buah pikiran besar beliau lewat buku Sosialisme ini,” tuturnya.
Sedangkan menurut Zumrotin Susilo yang tak lain adalah sahabat seperjuangan Dawam, mengatakan Dawam Rahardjo merupakan seorang yang konsisten dalam hal sikap dan keputusan. Salah satu konsistensi yang terus-menerus dilakukan Dawam sepanjang hidupanya, menurut Bu Zum (sapaan akrab Zumrotin), adalah konsistensi dalam advokasi masyarakat.
“Mas Dawam adalah salah seorang dari tiga teman saya yang paling konsisten dalam perjuangan pembelaan rakyat, serta paling berpengaruh waktu itu. Pemikirannya yang yang luar biasa maju tak menggentarkan dirinya untuk melawan segala bentuk penindasan,” tutur Bu Zum penuh bersemangat.
“Mas Dawam jiwa-jiwa penolongnya bukan hanya di dalam negeri. (Contohnya) saat kami berada di negara kaya, saya dilarang berbelanja sama mas Dawam. Sedangkan ketika berada di negara miskin saya diminta membantu masyarakat dengan cara membeli produknya, sekalipun kita tidak terlalu suka produk itu. Hal-hal seperti itulah yang menempa Mas Dawam dalam hal sosialisme, yakni dalam pengaplikasian sosialisme itu sendiri,” kenang Bu Zum.
Adapun pembicara terakhir, Fachry Ali, menuturkan bahwa Dawam adalah seorang anak borjuasi yang sangat bijak dalam menghadapi situasi sosial kemasyarakatan. Kata Fachry Ali, Dawam menggunakan jatah uang dari keluarga untuk membeli banyak sekali buku-buku berbau sosial dari sejak SD.
“Mas Dawam adalah anak seorang borjuasi yang tak tergiur dengan segala yang dipunya. Beliau juga adalah seorang yang romantis di masa muda. Beliau banyak belajar dinamika sosial dengan turut menyaksikan langsung, juga dengan bacaan bukunya,” kenangnya.
“Saya sangat mengapresiasi dengan diterbitkannya buku Sosialisme ini, dapat mengabadikan ruh-ruh sosialisme yang dituangkan Mas Dawam,” ujar Fachry Ali merekomendasikan khalayak untuk membaca karya terakhir sekaligus pamungkas dari Dawam Rahardjo.