Bank Indonesia Rancang Model Bisnis untuk UMKM Hijau

Berita Baru, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyusun Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau sebagai bentuk dukungan dalam mencapai visi UMKM Hijau yang berkelanjutan.

Model bisnis tersebut mengklasifikasikan UMKM menjadi tiga kategori, yaitu eco-adopter, eco-entrepreneur, dan eco-innovator, berdasarkan tahapan implementasi dan indikator dari sisi produksi, pemasaran, SDM, dan keuangan.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa klasifikasi model bisnis pada kategori eco-adopter ditujukan untuk UMKM yang mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan, tetapi keberlanjutan belum menjadi bagian dari inti model bisnis.

Sementara itu, eco-entrepreneur adalah untuk UMKM yang sudah mengadopsi praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan merupakan bagian dari inti model bisnis.

“Sedangkan, eco-innovator adalah untuk UMKM yang telah melakukan inovasi untuk mengurangi dampak lingkungan dalam produksi, proses produksi, pemasaran, organisasi, dan hubungan eksternal,” ujarnya.

Filianingsih berharap Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau ini dapat menjadi standar yang bisa diadopsi oleh kementerian/lembaga dalam mengklasifikasi UMKM berwawasan lingkungan serta menjadi patokan dan kriteria untuk pembiayaan yang berbasis ramah lingkungan.

“Model ini merupakan langkah strategis BI dalam mendukung UMKM dalam bertransformasi menjadi UMKM Hijau yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya.