Banjir Bandang di Gorontalo, Ratusan Warga Mengungsi dan Perekonomian Lumpuh
Berita Baru, Gorontalo – Banjir parah melanda Gorontalo akibat hujan deras yang mengguyur kota tersebut sejak hari Rabu (10/7/2024) kemarin. Mahmud Baderan, selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo menjelaskan bahwa intensitas hujan tinggi meningkatkan debit air Sungai Bone dan Molango, ditambah aliran Sungai dari danau Limboto, sehingga menyebabkan tanggul jebol.
Situasi semakin memburuk sejak awal Juli, dengan curah hujan tinggi yang tak kunjung mereda. “Hujan deras yang tinggi dari 23 Juni, disusul pada 27 Juni. Lalu dua hari berturut-turut dari 3 sampai 4 Juli mengakibatkan banjir besar di Gorontalo.” Ujar Mahmud dalam keterangannya pada Sabtu (13/7/2024).
Dilansir dari Tribunnews, saat ini dari Sembilan kecamatan Gorontalo, enam kecamatan tergenang banjir. Banjir terparah menggenangi wilayah kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter. Banyak rumah dan fasilitas umum terendam banjir, berdampak pada terganggunya aktifitas warga
Dampak banjir sangat dirasakan oleh masyarakat. Perekonomian Gorontalo lumpuh, pusat perekonomian dan layanan public terendam air. Jalan-jalan utama di pusat kota dan jalan protokol terendam banjir, menyebabkan transportasi terganggu. Banyak toko memutuskan tutup dan para pedagang memutuskan untuk mengevakuasi barang-barangnya dari terjangan banjir. Dikutip dari Kompas.
“Jalan di pertokoan terendam air setinggi dada orang dewasa, sementara di jalan protokol ketinggian banjir mencapai setinggi lutut, menyebabkan masyarakat sulit beraktifitas dan kendaraan sulit beroperasi.” Terang Mahmud. Banjir ini mencapai 80 persen wilayah kota, menyebabkan banyak toko tutup dan aktivitas ekonomi lumpuh.
Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo merespon hal tersebut dengan menyiapkan tempat-tempat pengungsian dan dapur umum. Diantaranya di kantor Wali Kota, aula Rumah Dinas Wali Kota, auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG). SMK Negeri 1 dan SMK 3 Kota Gorontalo, SDN 38 dan 341 Kota Gorontalo, serta Gedung Nasional Kota Gorontalo.
“Kami mendirikan pos pengungsian di sejumlah titik, membangun dapur umum, teman-teman Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota maupun Provinsi Gorontalo tengah membantu evakuasi warga,” kata Pejabat Walikota Gorontalo Ismail Madjid.
Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo dan BPBD menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas lapangan, sebab banjir ini diperkirakan akan terus berlangsung jika curah hujan tidak berkurang dalam beberapa hari kedepan.