Bali Bidik 4,5 Juta Wisatawan: Diyakini Dongkrak Ekonomi
Berita Baru, Bali – Pemerintah provinsi (Pemprov) Bali menargetkan 4,5 juta kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2023. Target ini jauh lebih tinggi dari tingkat kunjungan wisatawan tahun lalu yakni 2,2 juta wisatawan.
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Cok Korda Oka Atrtha Ardana Sukawati meyakini angka tersebut mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali menjadi 4,5 persen dari minus 0,9 persen akibat pandemi Covid-19.
Cok Korda Oka yang juga ketua perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) provinsi Bali itu menilai target 4,5 juta wisatawan bisa tercapai mengingat 2,2 juta wisatawan tahun lalu bukan dihitung sejak Januari.
“Kita targetkan 4,5 juta wisatawan bisa berkunjung ke Bali tahun ini, dan target kita tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas wisatawan untuk bisa membantu perekonomian masyarakat Bali,” kata Cok Korda Oka, Sabtu (18/2).
Meskipun target kunjungan wisata lebih tinggi dari tahun lalu, yakni 4,5 juta wisatawan, jumlah tersebut hanya 70 persen dari jumlah kunjungan wisata sebelum Covid-19 yakni 6,3 juta pengunjung.
Mencapai target tersebut, pemerintah provinsi Bali berharap adanya penerbangan langsung dari beberapa kota di Tiongkok seperti Beijing, Guangzhou, Shanghai yang selalu menduduki peringkat pertama jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.
“Kita berharap lebih banyak penerbangan langsung dari beberapa kota di Tiongkok seperti yang terjadi sebelum pandemi Covid- 19, karena tingkat kunjungan wisatawan asal Tiongkok mencapai 1,2 juta sebelum Covid-19,” jelasnya
Untuk penopang target kunjungan wisatawan tersebut terdapat 47.751 kamar hotel dari 3.528 Usaha akomodasi termasuk hotel berbintang di Bali.
Walaupun pariwisata Bali mulai bangkit hingga saat ini belum semua kamar hotel telah dibuka untuk melayani wisatawan. Setiap hotel hanya mencapai 60 persen fasilitasnya telah digunakan untuk melayani tamu sedangkan ada beberapa hotel sudah 100 persen beroperasi tdi daerah tertentu dengan hunian hotel didominasi oleh wisatawan domestik.
Sementara itu, General manager Bandara internasional I gusti Ngurah Rai, Handy Heryudithiawan mengatakan hingga saat ini belum ada penerbangan reguler dari beberapa kota di Tiongkok, penerbangan langsung saat ini masih bersifat carter.
“Beberapa maskapai telah mengajukan penerbangan langsung dari beberapa kota di Tiongkok, operasionalnya sedang dalam persiapan, rencananya akan beroperasi pada bulan Maret atau bulan April nanti,” pungkasnya.