Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

AS Mulai Operasi Pemulihan Balon Pengintai China

AS Mulai Operasi Pemulihan Balon Pengintai China



Berita Baru, Washington – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mulai operasi pemulihan puing-puing balon pengintai China yang jatuh ke Samudra Atlantik setelah ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan pada akhir pekan.

Balon pengintai itu diketahui telah terbang di ketinggian di atas Amerika Utara sejak akhir Januari.

Komandan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara dan Komando Utara AS, Jenderal Glen VanHerck mengatakan alon itu lalu ditembak jatuh di wilayah udara AS dan jatuh ke perairan teritorial AS.

“Komponen Angkatan Laut AS kami saat ini sedang melakukan operasi pemulihan, dengan Penjaga Pantai AS membantu mengamankan area tersebut dan menjaga keselamatan publik,” kata VanHerck dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (5/2), dikutip dari Reuters.

AS mengatakan sebelumnya bahwa balon itu seukuran tiga bus sekolah dan puing-puing tersebar di lautan seluas 11 km (7 mil).

Insiden itu semakin memperkeruh hubungan antara AS dan China, dimana AS membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing setelah penemuan pesawat itu.

China menyebut bahwa balon itu adalah “pesawat” tanpa awak, dan itu digunakan untuk penelitian meteorologi dan diterbangkan karena cuaca buruk dan kemampuan kemudinya yang “terbatas”.

Sebelum di tembak, China mendesak AS untuk menahan diri atas insiden tersebut karena balon yang terbang di ketinggian sekitar 18.300 meter (60.000 kaki) itu memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja.

“China dengan tegas menentang dan memprotes keras hal ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Xie Feng dalam sambutannya kepada kedutaan AS di Tiongkok. “Pemerintah China mengikuti perkembangan situasi dengan cermat.”

Kolonel Senior Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, mengatakan pada hari Minggu (5/2) bahwa China berhak mengambil tindakan yang diperlukan dalam menghadapi situasi serupa yang menggambarkan tindakan AS sebagai “reaksi berlebihan”.

Balon pertama kali memasuki wilayah udara AS di Alaska pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada 30 Januari. Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AS di atas Idaho utara pada 31 Januari.

Kanada juga mengkonfirmasi keberadaan balon tersebut di wilayah udaranya.