Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Konflik Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Tuding Armenia Menembakkan Roket ke Ganja
(Foto: Getty Images)

Konflik Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Tuding Armenia Menembakkan Roket ke Ganja



Berita Baru, Internasional – Konflik antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah sengketa Nagorno-Karabakh semakin memanas, setelah Baku menuduh pasukan Armenia menembakkan roket ke Ganja yang terletak di luar wilayah sengketa.

Satu warga sipil tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan yang terjadi pada Minggu (04/10) di Ganja, kota terbesar kedua Azerbaijan, 100 km (60 mil) utara ibu kota Karabakh, Stepanakert.

Seperti dilansir dari The Guardian, Armenia mengatakan bahwa Stepanakert sendiri telah mengalami serangan penembakan sejak Jumat (02/10), dan lagi pada Minggu (04/10). Terdapat juga laporan tentang warga sipil yang tewas dan terluka di ibu kota dan kota bersejarah Susha, dengan kementerian luar negeri Armenia menuduh pasukan Azerbaijan telah sengaja menargetkan penduduk sipil.

Aksi baku hantam tersebut membawa dua bekas republik Soviet semakin dekat dengan peperangan langsung setelah delapan hari bentrok, serta berpotensi menarik kekuatan regional Turki, Rusia, dan Iran ke dalam pertempuran untuk mendapatkan pengaruh dari Kaukasus selatan.

Melalui pidatonya yang disiarkan televisi, presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, dengan berapi-api menyampaikan sebuah persyaratan perdamaian, namun syarat itu kemungkinan kecil akan diterima Armenia.

Aliyev berkata, “Nagorno-Karabakh adalah tanah kami dan bahwa pasukan Armenia harus meninggalkan wilayah kami, tidak dengan kata-kata tetapi dalam perbuatan, memberikan jadwal untuk penarikan penuh, dan mengakui integritas teritorial Azerbaijan.”

“Inilah akhirnya. Kami menunjukkan kepada mereka siapa kami. Kami mengejar mereka seperti anjing,” imbuhnya.

Sementara itu, asisten presiden Azerbaijan, Hikmet Hajiyev, mengatakan adanya korban sipil di wilayah Azeri, Beylagan, yang berbatasan dengan Nagorno-Karabakh. Ia juga menyatakan bahwa negaranya tidak akan ragu untuk membalas penembakan Armenia terhadap pusat populasi Azerbaijan.

Minggu malam (04/10) waktu setempat, Hajiyev mengatakan kota industri Mingachevir telah diserang. “Mingachevir menampung reservoir air dan pembangkit listrik utama. Ekspresi putus asa yang biadab,” tulis Hajiyev di Twitter.

Armenia membantah pihaknya meluncurkan tembakan ke Azerbaijan. Pemimpin Armenia Nagorno-Karabakh, Arayik Harutyunyan, mengonfirmasi melalui Facebook bahwa pasukannya telah menargetkan pangkalan udara militer di Ganja, tetapi tidak melakukan tembakan untuk menghindari korban sipil.

“Saya meminta penduduk kota-kota ini untuk segera pergi,” kata Harutyunyan dalam sebuah postingan di Facebook.

Meskipun konflik telah berakar berabad-abad, perang sengit antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh dipicu oleh runtuhnya Uni Soviet. Gencatan senjata pada tahun 1994 membuat Armenia memiliki kendali penuh atas daerah tersebut dan daerah kantong sekitarnya, yang secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbajiani.

Kawasan ini telah lama menarik perhatian Barat karena ia merupakan koridor pipa minyak dan gas utama ke pasar dunia.

Ketegangan antara kedua negara selama 30 tahun terakhir telah dimediasi oleh Rusia, yang notabene memiliki aliansi militer dengan Armenia namun juga memiliki hubungan dekat dengan elit penguasa Baku dan menjual senjata ke kedua sisi.