AS Hadapi Puncak Pandemi COVID-19, Beberapa Pantai Florida justru Dibuka Kembali

Berita Baru, Internasional – Corona virus disease 2019 atau COVID-19 telah menginfeksi 210 negara dan wilayah di dunia yang mengakibatkan terjadinya 2.306.588 kasus, di mana 158.705 diantaranya meninggal dunia, sedangkan 590.367 dinyatakan sembuh. Hal itu diketahui dari kanal publik worldometers pada Sabtu (18/4) pukul 17.58 GMT.

Dari perkembangan tersebut, diketahui bahwa jumlah kasus tertinggi terjadi di Amerika Serikat sebesar 726.856 kasus dan 38.200 meninggal dunia yang menyebar dari Kota New York sampai Virgin Island. Diantara wilayah tersebut, jumlah korban meninggal dunia di Florida masuk dalam urutan kesepuluh yaitu sebesar 740 orang.

Meskipun Amerika Serikat sedang mengalami puncak pandemic COVID-19, reporter Washington Post Meryl Kornfield melaporkan bahwa Gubernur Ron DeSantis Kembali membuka beberapa taman dan pantai untuk kegiatan-kegiatan penting seperti olahraga pada hari Jum’at (17/4).

Ironisnya, pada hari yang sama, Florida melaporkan 58 kematian akibat virus korona, yang merupakan jumlah korban harian tertinggi sejak pandemi dimulai.

Salah satu pantai yang dibuka kembali adalah pantai Jacksonville. Aturannya adalah tidak boleh mempergunakan handuk dan kursi di sepanjang pantai. Adapun waktu operasional juga dibatasi dari jam 6 pagi hingga 11 siang, serta dari jam 5 sore hingga 8 malam. Hal ini dilakukan untuk mencegah orang berkumpul dalam waktu yang lama.

Akan tetapi, stasiun TV lokal menyiarkan rekaman dari pantai tersebut yang cukup ramai, di mana para pengunjung tidak menjaga jarak enam kaki sebagaimana protokol social distancing. Hal itu membuat #FloridaMorons menjadi trending topic di jagat maya Twitter.

“Ini bisa menjadi awal untuk kembali ke kehidupan normal. Harap hormati dan ikuti batasan ini. Tetap dalam pedoman untuk keselamatan Anda serta untuk keselamatan tetangga Anda”. Kata Walikota Jacksonville Lenny Curry dalam sebuah pernyataan.

Gubernur DeSantis menolak untuk menutup pantai pada puncak liburan musim semi, karena meyakini bahwa para pengunjung dapat menerapkan social distancing. Meskipun banyak foto dan video yang beredar, menunjukkan bahwa para pengunjung pantai di seluruh negara bagian tidak mentaati protokol tersebut.