Arema FC Berpeluang Bubar, Menpora Zainudin Amali Tidak Mau Ikut Campur
Berita Baru, Sepakbola – Menpora Zainudin Amali enggan menanggapi secara serius perihal Arema FC yang berpeluang bear untuk bubar.
Sebagai informasi, Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan menjadi bulan-bulanan banyak pihak, termasuk dari suporternya sendiri. Mereka dinilai tidak simpati dengan korban-korban dari tragedi kelam itu.
Melihat demikian, Menpora Amali tidak mau ikut campur. Baginya, hal itu bukan ranah pemerintah untuk ikut campur.
“Oh tidak tahu. Itu di luar ranah saya. Harapan saya semua klub yang ada, yang eksis silakan main,” kata Amali kepada wartawan.
“Polisi sudah bertindak tegas, 107 orang ditangkap (kasus Tragedi Kanjuruhan). Kami mendukung langkah-langkah kepolisian menegakkan aturan supaya siapapun yang berniat membuat kerusuhan ditangani oleh aturan hukum yang ada,” ujarnya menambahkan.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, masalah anarkisme suporter masih saja terjadi di sepakbola Indonesia. Yakni insiden pelemparan ke bus Persis Solo yang dilakukan oleh oknum suporter Persita Tangerang.
Usai Tragedi Kanjuruhan, pemerintah menghentikan sementara kegiatan sepakbola. Terkait hal ini, Amali masih meyakini hal itu belum akan mengganggu izin kompetisi sepakbola Indonesia.
“Kejadian di Tangerang juga langsung ditangani (pelemparan ke bus Persis Solo). Yang mengganggunya kami suruh kejar. Jangan mengorbankan klub,” tutur Amali.
“Jangan karena ada orang mengganggu itu, kemudian kompetisi dihentikan. Tidak boleh. Pengganggunya yang kami cari dan kami hukum,” ucapnya.
Sanksi ke Arema FC
Komite Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Arema FC larangan bermain di Malang dan harus menjalani laga kandang usiran dengan jarak 250 kilometer dari homebase mereka.
Masalahnya Arema ditolak dimana-mana saat menunjuk beberapa venue untuk dijadikan tempat laga kandang usiran.
Sejauh ini sudah ada dua laga kandang Arema FC yang tak bisa digelar karena penolakan ini. Yakni laga kandang melawan Borneo FC dan Bali United.
Selain itu, mereka juga mendapatkan tekanan internal dari suporternya sendiri. Aremania menggelar demonstrasi di depan Kantor Arema, yang berujung kericuhan, Minggu (29/1/2023).