Anjing Dapat Deteksi Pasien COVID-19 Kurang Dari Sedetik?
Berita Baru – Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 mengeluarkan bau berbeda yang dapat diendus oleh anjing yang terlatih dengan baik dalam waktu kurang dari satu detik.
Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana dunia kembali setelah pandemi berlalu. Saat ini salah satu masalah yang dihadapi adalah bahwa vaksin tidak bertahan lama.
Sementara itu membuka kembali pembatasan untuk pariwisata dan bisnis mungkin menjadi rumit ketika harus mengikuti perkembangan protokol dan juga vaksin. Selain itu beberapa negara masih memberlakukan peraturan karantina bagi pengunjung.
Jadi jika merujuk pada hasil penelitian tersebut, mungkin anjing yang terlatih bisa menjadi jawaban kita. Anjing-anjing ini nantinya dapat ditempatkan di tempat-tempat seperti bandara di mana mereka dapat mengidentifikasi orang-orang yang mengeluarkan bau yang mengindikasikan infeksi virus.
“Ini dapat membantu meringankan pembatasan perjalanan di mana jika anjing tidak mencium bau apapun pada Anda, Anda bebas pergi, tetapi jika anjing mengira Anda memiliki sesuatu, Anda kemudian dapat diberikan tes PCR untuk konfirmasi dan mungkin dimasukkan ke dalam karantina,” ungkap hasil penelitian tersebut sebagaimana dilansir dari Ubergizmo, Rabu (26/5/21).
Solusi penggunaan bantuan anjing terlatih untuk membantu melacak adanya infeksi virus ini sejatinya bukanlah pertama kalinya diungkapkan . Setidaknya sejak tahun 2020, terungkap bahwa anjing dapat dilatih untuk tujuan ini. Negara-negara seperti Finlandia juga telah mengujinya di bandara mereka.
Sementara itu, pemerintah Singapura baru-baru ini menyetujui tes nafas untuk dapat digunakan sebagai metode dalam mendeteksi COVID-19 yang bisa menjadi cara alternatif untuk menyaring orang yang masuk ke negara tersebut.