Ancaman Deforestasi di Balik Target NZE 2060 Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Indonesia menargetkan pencapaian Net-Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan mandat Paris Agreement untuk mengatasi krisis iklim global. Salah satu upaya utama untuk mencapai target ini adalah melalui pengembangan energi terbarukan, termasuk penggunaan Hutan Tanaman Energi (HTE) untuk mendukung co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Namun, langkah ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap dampak deforestasi.
Forest Watch Indonesia (FWI) mengungkapkan bahwa pengembangan HTE yang masif berpotensi merusak hutan alam di Indonesia hingga 4,65 juta hektare.
“HTE tidak hanya menyasar hutan produksi, tetapi juga berpotensi mengancam kawasan hutan alam yang kaya keanekaragaman hayati,” demikian dikutip dari rilis resmi FWI. Padahal, data dari Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa hutan-hutan di Indonesia menyimpan sekitar 3,5 miliar ton karbon, jumlah yang sangat signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
FWI juga menyoroti bahwa program co-firing yang diusung oleh PT PLN Persero akan membutuhkan lahan HTE yang luas, mencapai 2,33 juta hektare di 52 lokasi PLTU. Pengembangan HTE ini diperkirakan akan menghasilkan emisi hingga 26,48 juta ton setara karbon per tahun, angka yang belum termasuk emisi tambahan dari deforestasi dan kebakaran hutan.
“Kebijakan ini berpotensi mempercepat laju deforestasi dan membawa kita semakin jauh dari upaya pelestarian lingkungan,” tegas FWI. Dengan risiko deforestasi yang tinggi dan dampak negatif terhadap ekosistem, FWI mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan HTE dan fokus pada upaya restorasi hutan yang lebih berkelanjutan.
Menurut FWI, jika pengembangan HTE terus dilakukan tanpa memperhitungkan dampak ekologis, Indonesia bisa saja kehilangan lebih banyak karbon yang sebelumnya tersimpan di hutan-hutannya. Akibatnya, target NZE pada 2060 justru terancam gagal tercapai, karena kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada manfaat yang diharapkan.
Forest Watch Indonesia mengingatkan bahwa, “tanpa tindakan restoratif yang serius, kita hanya akan mempercepat kerusakan ekosistem yang tidak dapat dipulihkan kembali.” Ancaman deforestasi yang ditimbulkan oleh pengembangan HTE harus menjadi perhatian utama agar target iklim Indonesia tercapai tanpa mengorbankan hutan-hutan yang menjadi penyangga kehidupan.