Aksi Protes Kematian George Floyd Kian Memanas, Gedung Putih Dikelilingi Api
Berita Baru, Internasional – Para pengunjuk rasa kembali melakukan aksi malam ketiga atas kematian George Floyd, laki-laki berkulit hitam yang meninggal karena lehernya ditindih polisi berkulit putih, Derek Chauvin, (25/5). Peserta aksi melakukan aksi besar-besaran dengan menyalakan api di sejumlah titik di dekat Gedung Putih pada Minggu malam (31/5).
Protes besar-besaran yang dilakukan di depan Gedung Putih, Amerika Serikat (AS) dimulai dengan aksi damai ribuan orang yang berkumpul di taman Lafayette. Para demonstran berbaris melalui pusat kota, meneriakkan slogan “George Floyd! Sebut namanya!”,“Tidak Ada Keadilan! Tidak ada kedamaian!”
Ketegangan mulai terjadi jam 11 malam, di mana para pengunjuk rasa harus berhadapan dengan barisan ratusan polisi yang didukung oleh penjaga nasional, dilansir dari Guardian, Senin (1/6).
Lampu-lampu yang menerangi sisi utara Gedung Putih yang biasanya hanya dimatikan jika presiden meninggal, dimatikan waktu itu. Dalam situasi tersebut, Donald Trump, istrinya, Melania dan putranya Barron, kabarnya dibawa ke bunker Gedung Putih saat puncak protes dan dibawa kembali saat para demonstran bubar.
Tepat pada jam 11 malam, barisan polisi di depan Gedung Putih maju dengan putaran gas air mata di taman Lafayette, hingga para peserta unjuk rasa bubar berlarian.
Beberapa blok area di sekitar Gedung Putih dipenuhi asap api. Mulai dari ruang bawah tanah gereja St John, atau Gereja khusus residen sejak 1816.
Para pemrotes di beberapa sudut menghancurkan kaca jendela depan kantor federasi federasi AFL-CIO dan seseorang menyalakan api di lobi. Lima puluh meter jauhnya, di I St, sebuah mobil terbakar dan enam pemuda berlari di jalan menghancurkan kaca jendela setiap mobil yang melintasi jalanan. Para pengunjuk rasa juga membakar bendera AS selama demonstrasi di luar Gedung Putih.
Penjarahan dilaporkan terjadi di beberapa distrik komersial di sekitar ibukota, termasuk Georgetown, lingkungan uang lama di sebelah barat Gedung Putih. Sementara warga diminta untuk tinggal di dalam rumah.
Polisi diperkuat oleh seluruh penjaga nasional DC serta agen-agen dari Drug Enforcement Agency dan US Marshals Service. Mereka berhasil mengusir para pemrotes dari wilayah Gedung Putih, tetapi penjarahan dilaporkan masih berlangsung di pinggiran kota, setelah jam malam berlalu.