Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta Sindir Jejak Digital Gerindra
Aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta Sindir Jejak Digital Gerindra

Aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta Sindir Jejak Digital Gerindra



Beritabaru.co – Massa aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta menyindir cuitan lama Partai Gerindra yang mengkritik pemerintah saat masih berada di oposisi. Dalam aksi yang digelar di kawasan Malioboro pada Kamis (20/2), demonstran membawa poster berisi tangkapan layar cuitan yang pernah diunggah akun resmi Partai Gerindra.

Salah satu cuitan yang disorot berbunyi, “Hoax terbaik adalah versi penguasa. Peralatan mereka lengkap: statistik, intelijen, editor, panggung, media, dll.” Cuitan ini diunggah pada 29 Agustus 2017 pukul 23.13 WIB, ketika pemerintahan masih dipimpin Presiden Joko Widodo dan Gerindra berada di pihak oposisi.

Indonesia Gelap Kritisi Kebijakan Pemerintah

Dalam aksi tersebut, massa Indonesia Gelap juga menyoroti kebijakan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg yang sempat menimbulkan antrean panjang di masyarakat. Poster bertuliskan “Oke gas, oke gas, rakyat jadi antre gas” menjadi bentuk sindiran terhadap janji kampanye Presiden Prabowo Subianto.

Mustafa, salah satu koordinator aksi, menegaskan bahwa Indonesia Gelap bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi juga menggambarkan matinya hati nurani pemerintah.

“Bahwa matinya nurani penguasa yang tidak menghiraukan tuntutan-tuntutan dari masyarakat bawah,” ujar Mustafa.

Indonesia Gelap Soroti Pemangkasan Anggaran Pendidikan

Massa Indonesia Gelap juga menuding program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi penyebab pemangkasan anggaran di berbagai kementerian, termasuk sektor pendidikan.

“Bahwa hari ini memprioritaskan MBG sehingga lembaga-lembaga pemerintahan, bahkan dari kementerian-kementerian itu sendiri mendapatkan banyak sekali pemangkasan-pemangkasan. Salah satunya di sektor pendidikan,” kata Mustafa.

Aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta dimulai sejak pukul 11.00 WIB dan berlangsung hingga sore hari. Massa bertahan di depan Istana Negara Yogyakarta untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka.