Airlangga Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 Tidak Berkaitan dengan Pilkada
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut, rangkaian pelaksanaan Pilkada yang akan diselenggarakan 9 Desember 2020 mendatang tidak berkaitan langsung dengan kenaikan kasus covid-19.
“Pilkada ini tidak dalam tanda petik, peningkatan kasus ini tidak terkait dengan pilkada,” kata Airlangga dalam konferensi video, Jumat (2/10).
Airlangga beralasan bahwa daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada seperti DKI Jakarta justru mengalami kenaikan jumlah kasus covid-19.
Menurut Airlangga faktor yang mempengaruhi kenaikan kasus covid-19 terletak pada kedisiplinan masyarakat.
“Oleh karena itu pemerintah terus mendorong operasi yustisi agar kedisiplinan masyarakat terus bisa dijaga dan juga terus dilakukan kampanye menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” ujar Airlangga.
Pemerintah, kata Airlangga, terus mendorong penyelenggaraan Pilkada yang diharapkan akan ada sirkulasi dana.
Sirkulasi dana tersebut berasal dari calon-calon yang mengikuti Pilkada atau dana penyelenggaraan Pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu Umum (Bawaslu) yang jumlahnya 25-26 triliun.
“Untuk biaya penyelenggaraan yang 19 triliun tentu menggunakan banyak sekali tenaga kerja yang nanti dilibatkan untuk penyelenggaraanya,” ucap Airlangga.
Berdasarkan data penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada hari ini, terdapat kasus baru yakni 1.198 orang. Angka tersebut sekaligus menyumbang kasus baru tertinggi di Indonesia.