Airlangga: Pemerintah Berupaya Agar Ekosistem Digital Terus Diinvestasikan di Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, digitalisasi UMKM merupakan realisasi dari dua agenda pusat yakni pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi digital. Oleh karena itu pemerintah berupaya agar ekosistem digital terus diinvestasikan di Indonesia.
“Selain penguatan ekosistem UMKM pemerintah juga melakukan berbagai upaya agar ekosistem digital khususnya e-commerce maupun data center dapat terus diinvestasikan di Indonesia,” kata Airlangga dalam acara Google for Indonesia 2020, Rabu (18/11).
Airlangga mengatakan, penguatan ekosistem digital ditunjang melalui berbagai regulasi, seperti menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Sistem Elektronik
Pemerintah, kata Airlangga, juga mempercepat pembangunan infrastruktur 4G, memperkuat sistem logistik nasional, memperkuat keamanan cyber, dan menciptakan fair playing field, antara para pemain di sektor digital termasuk pengaturan pajak digital.
Airlangga menyadari bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam melaksanakan agenda pemulihan ekonomi nasional dan transformasi digital. Oleh sebab itu, ia menyampaikan apresiasi kepada google yang selama ini telah mendukung pemerintah.
“Kami menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada Google yang selama ini telah mendukung pemerintah dalam melaksanakan dua agenda tersebut. Khususnya dengan pelatihan digital dan bantuan pembiayaan berbunga rendah senilai US 10 juta dollar kepada usaha menengah kecil dan juga UMKM,” ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga berharap dengan inisiatif Google tersebut UMKM dan tenaga kerja produktif Indonesia dapat terbantu untuk terus beraktivitas di tengah pandemi global dalam meningkatkan keahlian digital.
“Kita berharap bahwa dengan kegiatan-kegiatan tersebut kita mampu merealisasikan potensi ekonomi digital Indonesia sebesar US 124 miliar dollar di tahun 2025 dan ini menjadi bagian daripada upaya untuk mencapai Indonesia maju di tahun 2045,” ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun untuk pengendalian pandemi Covid-19. Alokasi tersebut digunakan sebesar Rp 87,5 triliun untuk kesehatan dan pemulihan ekonomi sebesar Rp 607,5 triliun.
“Dari alokasi tersebut salah satu yang tertinggi adalah umkm sebesar 123,46 triliun antara lain direalisasikan dalam bentuk subsidi bunga, penjaminan kredit, relaksasi pajak, dan bantuan produktif,” ungkap Airlangga.
Kemudian, Airlangga menjelaskan bahwa melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pemerintah menyiapkan berbagai kemudahan bagi UMKM. Mulai dari pembiayaan kebebasan perizinan bagi usaha mikro, keringanan biaya perizinan bagi usaha kecil atau UMKM, pembebasan biaya sertifikasi halal bagi usaha menengah dan kecil, penyederhanaan proses pendaftaran hak kekayaan intelektual dan penggunaan kegiatan usaha mikro dan kecil sebagai jaminan kredit program.
Selanjutnya, prioritas produk jasa mikro dan kecil sedikitnya 40 persen di dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, pemberian insentif pajak bagi usaha mikro dan kecil, serta pendampingan baik itu manajemen, sumber daya manusia, anggaran, serta sarana prasarana, termasuk fasilitas untuk digitalisasi.