Airlangga Hartarto: Perjuangan Melawan Pandemi Belum Berakhir
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut, di tahun 2021 ini perjuangan melawan pandemi Covid-19 belum berakhir. Ia mengajak semua pihak untuk mencari jalan keluar agar pandemi Covid-19 ini bisa dikendalikan.
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 “Akselerasi Pemulihan Ekonomi” yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 26 Januari 2021.
“Tentunya dalam hal yang sama kita menyeimbangkan arahan bapak Presiden antara gas dan rem. Tentu kita perlu untuk melihat dan terus membangkitkan di sektor perekonomian,” kata Airlangga dikutip kanal Youtube Bisniscom, Selasa (26/1).
Airlangga menyebut, di tahun 2020 lalu sektor perekonomian di Indonesia terkontraksi lebih kecil dari negara lain. Menurutnya, di tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan mencapai 4 sampai 5,2 persen.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang melakukan vaksinasi Covid-10 di awal yang tentunya diawali oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 13 Januari 2021.
Program fasilitasi vaksinasi tahap pertama ini diperkirakan untuk 1,3 juta tenaga kesehatan dan juga pelayanan publik diharapkan bisa mencapai target. Per hari ini, 25 Januari 2021 sekitar 179 ribu orang telah divaksinasi Covid-19.
Dan pemerintah sudah membuat jadwal dimana jadwal ini Bapak Presiden meminta bahwa ini akan diselesaikan di bulan Desember, sehingga ada percepatan terhadap 77 juta masyarakat yang rencana awal di bulan Januari Maret tahun depan itu ditarik ke depan,” ujar Airlangga.
Airlangga meminta bahwa program vaksinasi Covid-19 ini perlu dimonitor secara bersama dan harus mengingatkan bahwa kegiatan-kegiatan di hulu seperti gerakan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap dijalankan.
Dilain pihak, kata Airlangga, proses penurunan daripada fatality rate yaitu 3T (testing, tracing, dan treatment) tetap harus dijalankan. 3T ini harus diikuti dengan ketersediaan obat dan sop protokol yang baik, serta diberlakukan secara baik.
“Sehingga beberapa rumah sakit bisa menangani secara baik dan juga tingkat kapasitas dari pelayanan kesehatan, baik itu ketersediaan tempat tidur maupun ruang isolasi,” tandas Airlangga.