Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Acer Ungkap Kekurangan Chip Global Mulai Berkurang
Acer Taiwan/Doc. Reuters

Acer Ungkap Kekurangan Chip Global Mulai Berkurang



Berita Baru, Inovasi – Eksekutif senior Acer Inc Taiwan mengatakan kekurangan chip secara global untuk produk konsumen perlahan terlihat mulai mereda dan diperkirakan akan jauh lebih baik pada paruh kedua tahun ini.

Sebagaimana diketahui beberapa waktu belakangan hampir seluruh sektor bisnis di seluruh dunia mengalami kekurangan chip dan hal tersebut merupakan beban kekurangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam microchip semikonduktor.

Awalnya kekurangan chip terkonsentrasi di industri otomotif, kekurangan tersebut kini telah menyebar ke berbagai elektronik konsumen lainnya, termasuk smartphone, lemari es, dan microwave.

Dilansir dari Reuters, Andrew Hou, presiden Acer untuk Operasi Pan-Asia Pasifik, mengatakan di Taipei bahwa masalah tersebut pertama kali terlihat pada kuartal keempat tahun lalu.

“Rantai pasokan telah “bertindak”, para pemasok berupaya mengatasi situasi tersebut,” kata Hou sebagaimana dikutip Berita Baru, Selasa (6/4/21).

Menurut Hou ada harapan bahwa pasokan akan lebih baik di kuartal kedua dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini, dan situasi di paruh kedua akan lebih baik daripada kuartal kedua.

“Itulah yang kami lihat saat ini,” tambahnya.

Kekurangan chip yang terjadi dilatarbelakangi oleh berbagai faktor karena pembuat mobil, yang menutup pabrik selama pandemi COVID-19 tahun lalu, bersaing dengan industri elektronik konsumen yang luas untuk mendapatkan pasokan chip.

Banyak dari konsumen telah menimbun laptop, konsol game, dan produk elektronik lainnya selama pandemi, yang mengarah ke inventaris yang lebih ketat. Mereka juga membeli lebih banyak mobil daripada yang diharapkan pejabat industri yang semakin menekan pasokan.

Sedangkan penjualan, menurut How sedang berkembang pesat di berbagai wilayah karena pandemi mendorong perusahaan dan juga pemerintahan membutuhkan banyak laptop atau benda elektronik lainnya yang mendorong masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah.