Airlangga Ingin Regulasi Platform Digital Cegah Penyebaran Hoaks
Berita Baru, Jakarta – Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa dari sejumlah pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan para pemimpin negara, mereka memberikan dukungan kepada Indonesia yang akan menjadi tuan rumah atau Presidensi Group of Twenty (G20) tahun depan.
Sebagai diinformasikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Italia.
Menurut Airlangga, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison misalnya, Indonesia dan Australia sepakat mengusulkan pembahasan mengenai ekonomi digital untuk diangkat dalam forum G20 di Presidensi Indonesia nanti.
Hal tersebut, lanjutnya, agar kebijakan dan regulasi di sektor digital tidak berbeda dari sektor konvensional, utamanya dari segi platform digital.
Dalam keterangan resminya, Airlangga berharap nantinya media sosial juga ikut bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran hoaks.
“Diharapkan bahwa bullying di media misalnya tentu akan diatur oleh para platform secara bertanggung jawab dan seimbang,” kata Airlangga, Minggu (29/10).
Airlangga juga menyebut, dukungan juga datang dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Presiden Macron mengusulkan agar pertemuan G20 nanti membahas rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa atau IEU-CEPA.
Presiden Jokowi, tuturnya, meminta adanya akselerasi dalam pembentukan IEU-CEPA yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Akselerasi tersebut juga diharapkan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa begitupun sebaliknya.
“Nah tentu ini diharapkan Indonesia sebagai Presidensi G20 mempunyai daya tawar yang tinggi dan diharapkan manfaat bagi Presidensi Indonesia di G20 dan Presidensi di IEU ini ada manfaat untuk meyelesaikan itu,” jelas Airlangga.
Erdogan, juga membahas mengenai akselerasi rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Turki atau IT-CEPA.
Kata Airlangga, akselerasi tersebut diharapkan dapat mengembalikan pasar besar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia di Turki yang sebelumnya menurun.
“Sehingga ini tentunya untuk mengembalikan maka kita perlu untuk mengakselerasi IT-CEPA. Bapak Presiden menugaskan Menteri Perdagangan untuk menangani CEPA tersebut,” tukas Airlangga.