Bocah TK Tewas di Bajak Laut, Disparbud Gresik Terjunkan Tim Investigasi
Berita Baru, Gresik – Insiden tewasnya seorang bocah asal Bojonegoro pada Rabu (20/10) siang kemarin mendapat sorotan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik. Lokasi pun didatangi guna menelusuri faktor penyebab tenggelamnya bocah yang masih duduk di bangku TK itu.
“Tiga orang saya suruh kesana untuk mengecek,” ujar Kadisparbud Gresik, Sutaji Rudi, Kamis (21/10).
Korban yang tenggelam itu berjumlah dua orang yakni PN dan AD, keduanya sama-sama berusia 5 tahun. Saat itu, PN dan AD tengah berenang dengan kedalaman 40 sentimeter tepat di depan perosotan Gurita warna biru, tiba-tiba keduanya mengalami luka dan akhirnya ditolong pengelola kolam renang untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Mabarrot NU Bungah.
Dalam perjalanan ke RS Mabarrot Bungah, PN meninggal dunia. Sementara AD harus dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan.
Hingga kini, Rudi belum bisa memastikan apakah kematian korban karena faktor wahana wisata di lokasi kejadian atau human error.
“Nanti lihat laporan dulu. Mereka masih di sana,” terang Rudi.
Saat kejadian, petugas dari Polsek Bungah langsung mendatangi lokasi. Air kolam renang itu dalam kondisi ‘butek’ atau keruh. Polisi melakukan olah TKP. Menggali keterangan dari saksi yang berada di lokasi kejadian. Kemudian saksi menunjukkan lokasi musibah merenggut korban jiwa.
“Lokasinya di kolam renang depan perosotan,” kata Kapolsek Bungah, AKP Sujiran.
Petugas langsung memasang garis polisi di pintu masuk wisata dan wahana kolam renang. Sujiran menerangkan, keluarga korban membuat surat pernyataan menerima kematian anaknya sebagai musibah dan mengetahui kepala desa Cengkir, Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.