Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

Sampah Menggunung, Warga di Gresik Keluhkan Asap Pembakaran



Berita Baru, Gresik – Permasalahan penanganan sampah di Kabupaten Gresik nampaknya belum sepenuhnya maksimal, seperti yang terjadi di tempat penampungan sampah (TPS) di Desa Bungah Kecamatan Bungah, kondisinya saat ini memprihatinkan, jumlah sampah yang dibuang di TPS itu melebihi daya tampungnya.

Pantauan di lapangan, tumpukan sampah di TPS dengan luas sekitar 500 meter persegi yang berada di sebelah utara bantaran sungai Bengawan Solo itu hampir setiap hari terlihat menggunung. Sampah-sampah itu bahkan kerap dibakar tiap waktu hingga malam.

Kondisi demikian dikeluhkan sebagian warga sekitar lokasi. Ada juga dari mereka bahkan khawatir dampak kesehatan, polusi udara dan lingkungan, apalagi saat musim hujan.

“Sering dibakar orang, tapi gak tau siapa, bahkan malam hari, warga juga khawatir asapnya berdampak kepada kesehatan, apalagi di sekitar sini banyak anak kecil,” keluh Farikhin, salah satu warga setempat. 

Farikhin mengungkapkan bahwa keberadaan limbah rumah tangga itu semakin hari semakin banyak. Sebabnya, warga yang membuang sampah tidak sebanding dengan daya tampung TPS. Banyak juga sampah yang tercecer dan nyaris meluber mencemari sungai Bengawan Solo.

“Yang buang sampah disini bahkan tidak hanya masyarakat desa, tetapi ada juga yang dari luar desa, dan banyaknya sampah gak sebanding dengan petugas yang mengambil,” bebernya.

Pihaknya berharap agar pemerintah segera turun tangan mencarikan solusi terkait penanggulangan sampah di desanya. Agar pengelolaan sampah bisa teratasi dengan baik dan benar.

Sementara Ashar, salah satu perangkat desa setempat mengaku, sebenarnya pihak desa telah mengajukan penambahan bak pengambilan sampah di TPS ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik. Namun hingga saat ini belum ada kabar.

“Kami sudah mengajukan penambahan bak pengambilan sampah ke DLH, tetapi mungkin belum di ACC, sekarang jumlahnya ada 2, waktu itu kami mengajukan 1 lagi,” katanya.

Mengenai hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik Mokh. Najikh menegaskan bahwa penanggulangan sampah perlu kerjasama berbagai pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

“Penanganan sampah butuh kerjasama berbagai pihak bukan hanya dari pemerintah namun semua pihak harus ikut andil dalam menangani sampah,” kata Najikh.

Terkait pembakaran sampah di TPS, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal itu, karena sangat berdampak terhadap polusi udara. Sebaiknya warga menunggu petugas kuning (kebersihan) yang akan mengangkut dan membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

“Kami melarang warga untuk membakar sampah di TPS, karena berdampak polusi ke masyarakat sekitar,” jelasnya. 

Senada dengan Najikh, Kasi Operasional Kebersihan DLH Gresik, Abd Roziq menjelaskan, desa harus berpartisipasi penuh untuk penanggulangan sampah. Karena harus membentuk kelompok sampah di satu titik lokasi, dimana nantinya dari tim DLH yang melayani. 

“Karena untuk sampah yang ditaruh di kontainer saja pasti tidak cukup dan sehingga bersama-sama untuk penanggulangan sampah. Karena di desa tidak mau di tempati TPA dan di desa bisa untuk diwujudkan fungsional,” tandasnya.

Saat ini, kata Roziq, Dinas Lingkungan Hidup telah memiliki sekitar 130 TPS yang tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Gresik. 

“Saat ini ada sekitar 130 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kabupaten Gresik,” tutupnya.