Kampung Bonsai Desa Petung Gresik, Berawal Hobi Jadi Ajang Kontes Tahunan
Berita Baru, Gresik – Desa Petung Kecamatan Panceng kini mempunyai daya tarik tersendiri di kalangan penggemar tanaman hias. Mayoritas masyarakat Desa tersebut memiliki kesamaan hobi, yakni membudidayakan tanaman bonsai. Tak heran kebanyakan orang menjuluki Desa Petung sebagai “Kampung Bonsai”.
Sejak tahun 2014 silam, para penggemar bonsai menggelar event bertajuk kontes dan pameran bonsai. Sayangnya kegiatan itu sempat terhenti sejak pandemi Covid-19 melanda.
Namun tahun ini, event tersebut mulai digelar kembali setelah adanya kelonggaran PPKM di Kabupaten Gresik. Para anggota yang tergabung dalam Perkumpulan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) menjadi pelaksana kegiatan tersebut.
Dalam even kali ini diikuti 414 bonsai dengan berbagai jenis. Kolektor hingga pembudidaya bonsai ikut serta. Mereka beradu kreativitas dan keindahan seni mengkerdilkan pohon.
Tak hanya dari Gresik, peserta kontes juga datang dari luar daerah seperti Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, Mojokerto dan Tuban.
Ketua Penyelenggara, Muhammad Mas’ud mengungkapkan kontes yang digelar ini untuk meningkatkan harga jual bonsai. Jika juara, maka harga bonsai bisa naik berkali lipat.
“Bisa sampai 50 Juta kalau menang. Sebenarnya bukan hadiahnya, tapi kalau semakin banyak memenangkan kontes maka harga jual tinggi,” katanya, Kamis (7/10).
Mas’ud yang juga Kepala Desa Petung ini menyatakan, warga didesanya banyak yang terjun ke dunia bonsai. Awalnya memang hobby, namun karena ketekunan kini jadi sumber penghasilan.
Untuk itu, beberapa waktu lalu pemerintah desa mendatangkan mentor dari perkumpulan budidaya bonsai untuk membina warga sekitar.
Sementara Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah yang hadir meninjau kontes tersebut mengungkapkan pemerintah daerah mendukung pameran dan kontes bonsai kali ini.
“Tentu, kami bersama Pak Bupati sangat mendukung. Ini potensi yang harus terus diwujudkan. Saya kagum, banyak sekali bonsai-bonsai indah disini,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Min ini meminta dinas pertanian agar memetakan apakah komuditas bonsai bisa diekspor. Meski Gresik dikenal Kota Industri, pemerintah daerah juga fokus mendampingi sektor pertanian lebih maju.
“Semoga potensi yang ada ini, bisa diekspor seperti komuditas pertanian lain di Gresik yang tembus ekspor,” tutupnya.