Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jokowi Minta BKKBN Optimalkan Manajemen Program Penurunan Angka Stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) dalam keterangan pers, Senin (25/1).

Jokowi Minta BKKBN Optimalkan Manajemen Program Penurunan Angka Stunting



Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan penurunan angka stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak hingga mencapai kisaran 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

“Bapak Presiden telah memberikan arahan kepada kami bahwa sampai tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia ditargetkan akan turun mendekati angka 14 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (25/1).

Dalam upaya tersebut, Jokowi telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana untuk percepatan penurunan stunting.

Menanggapi hal itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan persnya bersama Menko PMK, menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan struktur dan program kerja untuk menjalankan perintah tersebut

“Saya sebagai Kepala BKKBN tentu menerima amanat ini dan tentu dengan niat dan tekad yang kuat. Tugas yang tidak ringan bagi kami, kami harus menyiapkan struktur di BKKBN dan juga program kerja di BKKBN,” ujar Hasto.

Hasto mengungkapkan, dalam Rapat Terbatas, Jokowi menginstruksikan BKKBN untuk membenahi manajemen program penurunan stunting yang ada.

“Anggaran sudah jelas, pemetaan sudah jelas, maka yang belum begitu optimal adalah manajemennya. Arahan Bapak Presiden pada kami, tentunya harus meningkatkan kualitas manajemen ini. Oleh karena itu, perencanaan untuk penurunan stunting ini harus kami lakukan dengan baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, upaya pencapaian target 14 persen tersebut merupakan tantangan yang besar, mengingat selama lima tahun terakhir penurunan angka stunting di Indonesia masih berada di angka 1,6 persen per tahun.

“Target dari Bapak Presiden seperti disampaikan Pak Menko 14 persen, maka kami harus menaikkan percepatan itu menjadi 2,7 persen per tahun,” ucap Hasto.

Hasto menyebut, dengan prevalensi stunting sebesar 27,6 persen di tahun 2019, maka dengan perkiraan 20 juta bayi akan lahir dalam empat tahun ke depan, maka diperkirakan sekitar 7,2 juta dari mereka akan mengalami stunting.

Untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen, kata Hasto, jumlah tersebut harus ditekan hingga mencapai sekitar 3,4 juta anak.

“Itu tugas yang saya sampaikan cukup menantang, sehingga kami harus memetakan itu dan setiap tahun tidak boleh ada stunting baru sebanyak 680 ribu. Harus di bawah itu, tanpa di bawah itu, maka capaian 14 persen itu akan sulit,” tandas Hasto.