Harta Calon Kepala Daerah Minus, KPK: Kita Enggak Mengerti Sama Sekali
Berita Baru, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis hasil analisis Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Calon Kepala Daerah (Cakada), Jumat (04/12).
Berdasarkan laporan analisis data LHKPN Cakada tahun 2020, Calon Wakil Bupati Sijunjung, Sumatera Barat, Indra Gunalan melaporkan hartanya yang minus Rp3.550.090.050.
“Tapi yang kita agak heran soal yang kita sebut dalam tanda kutip termiskin. Karena yang paling miskin itu hartanya minus Rp3,5 miliar, dengan utang juga ada di situ. Kita enggak mengerti sama sekali,” ujar Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dalam konferensi persnya, Jumat (4/12).
Pahala Nainggolan juga mengatakan calon kepada daerah dari petahana lebih mendominasi di daerah yang memiliki APBD yang relatif kecil.
“Bahwa dibawah Rp5 triliun (APBD) justru petahananya lebih banyak, yaitu 215 (calon), yang diatas Rp10 triliun justru tidak ada petahananya,” ujar Pahala.
Pahala menjelaskan, jika dilihat calon petahana lebih banyak di Kabupaten/Kota yang APBD nya relatif menengah kebawah.
“Jadi simpulan kita terkait yang APBD nya tinggi lebih banyak petahananya tidak terbukti,” terangnya.
Pahala menjelaskan, dalam lima tahun terakhir sebanyak 62 persen calon petahana memiliki kekayaaan yang meningkat dari laporan LKHPN yang dilaporkan sebelumnya.
“Yang bertambah hartanya diatas Rp100 miliar dua orang petahana dari Cakada, yang Rp10 sampai Rp100 miliar 27 (orang). Tapi sebagian besar bertambah dari Rp1 sampai Rp10 miliar,” jelas Pahala.
Kendati demikian, Pahala menjelaskan juga terdapat Cakada petahana yang hartanya berkurang dari LHKPN sebelumnya. Bahkan, menurut Pahala berkurangnya dari Rp10 miliar hingga Rp100 miliar.