Tagih Janji Kali Lamong dan Pertanyakan Pembangunan Underpass GKB, HMI Gresik Luruk Dewan

Berita Baru, Gresik – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Gresik mendatangi Kantor DPRD Gresik, Senin (30/06). Kedatangan mereka adalah untuk menagih janji penuntasan kali lamong dan proyek baru Underpass di GKB.

Korlap aksi Nur alfin shobirin menyampaikan, pemerintah masih belum becus dalam urusan infrastruktur di Kabupaten Gresik.

“Belum tuntas tentang kali lamong, pemerintah malah bangun underpass yang itu unfaedah bagi masyarakat Gresik,” kata Alfin dalam orasinya.

Alfin mengungkapkan, akibat tidak cepat penanganan kali lamong banyak petani di Kawasan Gresik Selatan gagal panen akibat banjir setiap musim hujan tiba. Ironinya lagi, masyarakat hanya diberikan sembako mie instan saja saat banjir, tanpa ada perkembangan yang serius dari pemerintah.

“Minimal ada pengerukan yang dilakukan oleh pemerintah atau badan legislatif merumuskan penanganan kali lamong,” urainya.

Aksi ditemui oleh dua anggota DPRD Gresik Syahrul Munir dan Syaikhu Busyiri.

Dalam audiensi bersama mahasiswa, Syaikhu menjelaskan, setidaknya Pemerintah Kabupaten Gresik punya acuan dalam menangani Kali Lamong. 

“Ini yang akan disampaikan intemplasi tanggal 21 Juli. Dan kita fokuskan ke Covid-19 pada akhir-akhir ini,” katanya.

Syaikhu mengaku lebih lantang dan keras kepada pemerintahan dalam penanganan kali lamong.

“Kita jauh lebih keras mendesak pemerintah untuk penangaan Kali Lamong,” tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik, Syahrul Munir, ia mengatakan, pembangunan Underpas tidak seberapa manfaat bagi masyarakat Gresik.

“Underpass itu tidak seberapa manfaat bagi masyarakat, lebih baik pembangunan di Manyar yang rawan macet,” terangnya.

“Dan anggaran kali lamong kita berikan 17 Miliyard tapi hanya 1,5 M yang terlealisasi,” pungkas Syahrul