Rusia Akan Pangkas Produksi Minyak Hingga September
Berita Baru, Internasional – Pandemi corona virus disease 2019 atau COVID-19 telah menggerus sekitar 30 persen permintaan minyak dunia, sehingga terjadi over-poduksi yang berakibat anjloknya harga mencapai 65,6 persen.
Bulan lalu, Rusia bersama organisasi yang beranggotakan negara pengekspor minyak atau OPEC+ telah menyepakati pengurangan produksi sebesar 10 juta barel per-hari, sampai bulan Juni.
Hal itu terbukti efektif menstabilkan harga minyak dunia yang sempat anjlok pada titik minus di tengah pandemi COVID-19.
Sebuah sumber yang diwawancara oleh Reuters menyatakan, bahwa Rusia sedang menggodok kelanjutan kesepakatan tersebut pasca Juni.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak dilaporkan sedang menggelar pertemuan dengan perusahaan minyak di dalam negeri pada Selasa (26/5).
Salah seorang sumber menuturkan bahwa pertemuan tersebut menjadi penanda bahwa berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah bersama di masa depan untuk menstabilkan pasar minyak selama mungkin diperlukan, setelah memangkas produksinya agar mendekati kuota berdasarkan kesepakatan global.
“Novak baru saja meminta pendapat, apakah akan memperpanjang (kesepakatan) atau tidak”. Kata sumber itu dikutip dari Reuters.
Sementara itu Harian Kommersant menurunkan berita bahwa Rusia mungkin akan mempertahankan tingkat pemotongan saat ini hingga September.
Juru bicara Kremlin (baca: Istana atau Pusat Pemerintahan Rusia) Dmitry Peskov juga mengatakan kesepakatan tentang pengurangan produksi minyak global yang disepakati bulan lalu jelas terbukti efektif dan membantu menangkal skenario negatif di pasar minyak.
Seoranh sumber mengatakan awal bulan ini bahwa OPEC+ ingin mempertahankan pemotongan produksi minyak yang ada bahkan sampai setelah Juni. Adapun pengurangan produksi harian pada Juli sampai Desember akan dikurangi dari 10 juta barel menjadi 8 juta barel per hari.