Makan Daging dan Susu Picu Pemanasan Global
Beritabaru.co, Internasional. – Hasil penelitian menjelaskan, tingginya konsumsi daging dan susu dapat memicu pemanasan global, dilansir dari BBC, Kamis (8/8).
Dari dokumen penelitian yang di rilis dalam diskusi 104 ilmuwan pada forum Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), di Jenewa. Daging dan susu yang dihasilkan melalui peternakan adalah salah satu faktor dalam perubahan iklim.
Pasalnya, selain menghasil gas metani dari kotoran terna, industri peternakan juga mendorong penggundulan hutan–untuk membuka lahan dan padang rumbut.
“Kami tidak menyuruh orang-orang untuk berhenti makan daging. Di beberapa tempat orang tidak punya pilihan lain. Tetapi jelas bahwa di Barat kita makan terlalu banyak (daging dan susu),” kata Prof Pete Smith, seorang ilmuwan lingkungan dari Universitas Aberdeen, Inggris.
Sementara itu, Peter Stevenson, dari Compassion in World Farming, mengatakan: “Pengurangan konsumsi daging sangat penting jika kita ingin memenuhi target iklim.”
Sebuah katering di Inggris menginisiasi pola makan vegan atau vegetarian dengan poster ‘No Beef’ sebagai cara mengkampanyekan kepada siswa agar tidak cenderung memilih menu daging sapi dan domba.
Di AS, roti burger terbuat dari vegetarian sebagai pengganti daging dengan rasa mirip– terdapat senyawa kaya zat besi dan disebut heme—juga mulai dikembangkan.
Tetapi di beberapa bagian dunia, seperti China, konsumsi daging sapi terus meningkat. Hal ini disebabkan karena tidak ada upaya dari pemerintah pusat Tiongkok untuk mempromosikan diet tradisional.
Para pakar yang melakukan penelitian juga berupaya memperingatkan agar tidak membuang makanan sisa dan makanan tak layak lainnya, karena barang-barang tersebut bisa menjadi bahan makan ternak. Sehingga lahan dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang dibutuhkan.
Selain itu, mereka juga menyarankan batasan jumlah lahan yang digunakan untuk biofuel.
Penulis :Nafisa Sumber :BBC