Lockdown di Inggris Diperkirakan Akan Sampai Enam Bulan Kedepan
Berita Baru, Internasional – Penguncian wilayah (lockdown) yang dilakukan Inggris untuk menghentikan Covid-19 diperkirakan akan sampai hingga enam bulan ke depan. Pernyataan ini sebagaimana yang dikatakan oleh pemerintah setempat Senin (30/3/2020).
“Seiring waktu, mungkin selama enam bulan ke depan,” kata Wakil Kepala Petugas Medis Inggris Dr Jenny Harries, dalam konferensi pers harian sebagaimana dilansir dari CNBC, Senin (30/3).
“Kami masih mengulasnya tiga minggu. Kita akan melihat ke mana kita akan pergi.”
Meski lockdown bisa diperpanjang, ia mengatakan bukan berarti Inggris akan dikunci sepenuhnya selama itu. Pastinya, ujar dia, pemerintah akan bertanggung jawab dan perlahan mengurangi aturan jarak sosial warga.
“Jika kita berhenti (sekarang) lalu semua usaha akan
sia-sia dan kita mungkin akan melihat arus kedua kenaikan dari penderita virus
ini,” ujarnya lagi sebagaimana dilansir BBC.
Inggris lockdown sejak 23
Maret lalu. Lockdown ini direncanakan selama tiga pekan. Namun
warga masih bisa keluar rumah untuk membeli makanan atau obat-obatan.
Berdasarkan data Worldometer pukul 15:00 WIB, Inggris mencatat 19.522 kasus pasien positif corona. Dengan angka kematian mencapai 1.228 dan pasien sembuh 135 orang.
Sejumlah pejabat di negeri itu terkonfirmasi terinfeksi corona, antara lain Perdana Menteri Boris Johnson dan Sekretaris Kesehatan Matt Hancock. Bukan hanya itu, pewaris tahta kerjaan Pangeran Charles juga terinfeksi corona.
Di banding negara Eropa lain, Inggris termasuk paling lama
mengumumkan lockdown. Negara pertama yang mengunci wilayahnya di
Eropa adalah Italia, di mana angka kasus corona mencapai 97.689 dengan jumlah
pasien meninggal 10.779 dan pasien sembuh 13.030.