Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pilkada Banyuwangi Jadi Intrik Penjualan Saham Golden Share Tumpang Pitu
Tambang Tumpang Pitu yang telah beroperasi. Dok: WALHI

Pilkada Banyuwangi Jadi Intrik Penjualan Saham Golden Share Tumpang Pitu



Berita Baru, Jatim – Momen Pilkada 2024 di Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi sorotan, terutama terkait penjualan dan pembagian saham Golden Share PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Merdeka Copper Gold (MDKA). Intrik yang melibatkan sejumlah pejabat daerah dinilai merugikan masyarakat Banyuwangi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya terkait pemberdayaan masyarakat dan pendapatan daerah dari sektor pajak serta royalti tambang.

Koordinator Aliansi NGO Banyuwangi, MH Imam Ghozali, menyatakan bahwa upaya terselubung yang dilakukan pejabat daerah dalam mengalihkan dividen dan penjualan saham tanpa melibatkan masyarakat merupakan tindakan yang tidak transparan.

“Sangat merugikan Kabupaten Banyuwangi, baik dalam hal pendapatan daerah dari royalti tambang maupun potensi jangka panjang lainnya,” ungkap Imam Ghozali.

Banyuwangi disebut telah kehilangan kendali atas saham Golden Share senilai 10 persen yang awalnya dijadikan saham pendiri. Saham tersebut secara diam-diam diubah menjadi saham biasa yang nilainya terus terkikis. Bahkan, penerimaan dividen dari saham tersebut kini bernilai “nol”, menandakan kerugian besar bagi Kabupaten Banyuwangi.

Mantan Bupati Banyuwangi, Abd Azwar Anas, serta mantan Sekda Mujiono dan Bupati Ipuk Fiestianani, turut disorot karena kebijakan-kebijakan mereka yang dianggap memperburuk kondisi investasi permanen Banyuwangi di PT BSI dan PT MDKA.

Menurut Imam Ghozali, setiap momen Pilkada dijadikan kesempatan bagi para pejabat untuk menjual saham Golden Share Banyuwangi. “Pilkada selalu menjadi momen terbaik bagi mereka untuk mengeruk keuntungan dari penjualan saham tersebut,” ujarnya.

Pada Pilkada Banyuwangi 2024, tercatat 13 partai politik mendukung pasangan calon incumbent, Ipuk Fiestianani dan Mujiono, yang dianggap mempertahankan kekuasaan untuk memaksimalkan kepentingan pribadi.

Di sisi lain, hanya satu partai yang mendukung pasangan calon baru, Moh Ali Maki dan Ali Ruci, yang diharapkan membawa perubahan bagi Kabupaten Banyuwangi. Ali Maki sebelumnya merupakan Ketua PC NU Banyuwangi, sedangkan Ali Ruci adalah ASN di Pemkab Banyuwangi.

“SALAM PERUBAHAN, mari membangun masyarakat dan Kabupaten Banyuwangi dengan cara yang sehat dan waras,” pungkas Imam Ghozali dalam pernyataannya yang mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi kondisi politik di Banyuwangi.