Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Lima Perusahaan Akan Kelola Energi Panas Bumi di Indonesia
Ilustrasi panas bumi. (Foto : Istimewa)

Lima Perusahaan Akan Kelola Energi Panas Bumi di Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan lima perusahaan baru yang akan mengelola energi panas bumi atau geothermal di Indonesia. Kelima perusahaan tersebut berhasil memenangkan lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) serta penawaran Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) panas bumi.

“Ya tadi kan ada lima, tadi yang baru. Yang sudah lama sekali itu, hanya Pertamina kemudian PLN, ada Kemenkeu ada satu, kemudian yang Star Energy, itu, itu, itu saja,” ujar Jokowi usai membuka acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (18/9).

Jokowi menyatakan kehadiran perusahaan-perusahaan baru tersebut akan menambah jumlah pelaku industri geothermal di Indonesia yang selama ini didominasi oleh PLN dan Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy.

Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen menjadi bagian penting dalam langkah global menuju ekonomi hijau, termasuk mengembangkan industri hijau dan melakukan transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan.

Namun, Jokowi mengakui bahwa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, sering kali menghadapi tantangan dalam transisi energi hijau, terutama terkait dengan keterjangkauan harga dan akses yang adil bagi masyarakat. “Selalu problemnya di situ. Kemudian keadilan akses bagi masyarakat, kemudian juga pemanfaatan teknologi yang tidak terbuka sehingga tidak optimal,” jelasnya.

Berikut adalah daftar lima perusahaan baru yang akan mengelola proyek panas bumi:

  1. PT Daya Anugerah Sejati Utama (anak usaha Sinarmas)
    • WKP Cisolok-Cisukarame dengan kapasitas 40 megawatt
    • WKP Nage dengan kapasitas 40 megawatt
  2. PT Sumbawa Timur Mining
    • WKP Hu’u Daha dengan kapasitas 60 megawatt
  3. PT EDC Indonesia
    • WPSPE Koto Sani Tanjung Bingkung dengan kapasitas 40 megawatt
    • WPSPE Bora Pulu dengan kapasitas 40 megawatt
  4. PT Medco Power Indonesia
    • WPSPE Samosir dengan kapasitas 40 megawatt
  5. PT Ormat Geothermal Indonesia
    • WKP Toka Tindung dengan kapasitas 40 megawatt

Dengan tambahan perusahaan-perusahaan baru ini, diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat posisi dalam pengelolaan energi panas bumi dan mencapai target transisi energi yang berkelanjutan.