Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Densus 88 Tangkap 7 Orang Jelang Kunjungan Paus Fransiskus
Ilustrasi anggota Densus 88 Polri menangkap terduga teroris. (Foto: Antara/Fakhri Hermansyah)

Densus 88 Tangkap 7 Orang Jelang Kunjungan Paus Fransiskus



Berita Baru, Jakarta – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, mengungkapkan bahwa setelah jaringan teroris berhasil dibatasi oleh Densus 88 AT POLRI, kelompok tersebut kini beralih ke internet sebagai media baru untuk menyebarkan ideologi dan melakukan perekrutan. Mereka memanfaatkan media sosial dan komunitas online, yang tanpa batasan wilayah dan sangat privat, untuk menjalankan aktivitas teror mereka.

“Kelompok teror kini merambah cara baru untuk bergerak, yakni melalui internet. Mereka berusaha melakukan regenerasi ideologinya melalui platform media sosial atau grup komunitas di dunia maya,” ujar Islah Bahrawi seperti dikutip dari pernyataanya di akun Instagram pribadinya @islah_bahrawi pada Sabtu (7/9/2024).

Menurut Islah, salah satu bukti nyata adalah ketika menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta, tujuh orang yang berencana melakukan aksi teror ditangkap oleh Densus 88 bekerja sama dengan Kepolisian Daerah di beberapa provinsi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Bangka-Belitung. Para tersangka menggunakan media sosial untuk memprovokasi masyarakat dan menebar ancaman.

“Mereka bahkan telah mempelajari protokol keamanan Masjid Istiqlal untuk kunjungan Paus,” tambahnya.

Yang mengejutkan, salah satu tersangka yang ditangkap adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bangka-Belitung. Tersangka berinisial ER menggunakan akun anonim “Abu Mustaqim” di Facebook dan diketahui telah berbaiat kepada organisasi teroris beberapa tahun lalu.

Islah Bahrawi juga menekankan pentingnya kewaspadaan dalam menggunakan media sosial, karena saat ini internet menjadi alat utama bagi kelompok teroris untuk menyebarkan ideologi dan merekrut anggota baru. “Hampir semua propaganda organisasi teror bermain di wilayah ini,” tegasnya.

Ia menegaskan agar masyarakat selalu waspada terhadap upaya-upaya yang berusaha merusak persatuan dan kesatuan negara, dengan menyerukan pentingnya menjaga Pancasila dan keberagaman budaya Nusantara.