Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ilustrasi Teknologi Terahertz (THz) (Foto: Generate by AI)
Ilustrasi Teknologi Terahertz (THz) (Foto: Generate by AI)

Peluang Penerapan Teknologi Terahertz untuk Komunikasi Nirkabel di Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Kebutuhan akan data dan informasi telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, didorong oleh pertumbuhan perangkat terhubung dan layanan yang tersedia. Teknologi saat ini, seperti gelombang mikro 4G dan fotonika, belum cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Oleh karena itu, teknologi yang lebih canggih dibutuhkan.

Salah satu kandidat potensial yang sedang dipertimbangkan oleh para ilmuwan adalah Teknologi Terahertz (THz). Peneliti Pusat Riset Telekomunikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hana Arisesa, menyatakan bahwa aplikasi teknologi THz sangat beragam, mencakup spektroskopi, pencitraan (imaging), astronomi, deteksi, pengujian (testing), dan khususnya sebagai teknologi potensial untuk komunikasi nirkabel masa depan.

“Peluang pengembangan teknologi THz di masa depan masih sangat terbuka lebar. Meskipun saat ini teknologi ini belum banyak digunakan secara luas. Namun, dengan banyaknya riset yang sedang dilakukan, tidak menutup kemungkinan teknologi THz akan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di masa depan,” kata Hana dalam rilis esmi BRIN pada Senin (5/8/2024).

Potensi teknologi THz dalam bidang telekomunikasi semakin terbuka lebar. Pada awal 2000-an, banyak penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan THz dalam komunikasi nirkabel, dengan tujuan memenuhi kebutuhan data yang semakin meningkat di masa depan. Teknologi THz beroperasi pada pita frekuensi terahertz, yaitu antara 100 GHz hingga 10.000 GHz, yang berada di antara pita frekuensi microwave dan inframerah.

“Oleh karena itu, THz sering disebut juga sebagai teknologi sub-inframerah atau inframerah jauh (far-infrared),” jelas Hana. Ia juga menambahkan bahwa teknologi THz tidak hadir begitu saja, melainkan telah melalui berbagai tahapan dan tantangan, dengan sejarah panjang dalam membentuk ekosistem yang tepat.

Sejak awal abad ke-20, teknologi yang mendasari THz telah mulai berkembang. Pada pertengahan abad ke-20, THz telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk spektroskopi, pencitraan, dan astronomi. Meskipun demikian, riset THz menghadapi berbagai keterbatasan yang masih harus diatasi.

Kepala Pusat Riset Elektronika BRIN, Yusuf Nur Wijayanto, menambahkan bahwa teknologi THz merupakan solusi alternatif yang menyediakan kemampuan nirkabel dan pita lebar. “Dengan kata lain, tingkat mobilitas tinggi pada aplikasi bidang telekomunikasi dan non-kontak untuk bidang penginderaan, serta pita lebar dapat menyediakan kemampuan membawa data yang cepat dan memberikan peningkatan akurasi,” jelas Yusuf.

Pengembangan perangkat dan sistem THz akan menjadi fokus riset ke depannya, sehingga teknologi ini bisa diaplikasikan di berbagai bidang.